Ada Penjaminan, Bos LPS Sebut Tak Ada Lagi Bank Run di Masa Krisis

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
20 August 2025 12:45
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sambutan dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sambutan dalam acara LPS FInancial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan lembaga ini dibentuk setelah krisis keuangan 1997-1998 untuk memberikan penjaminan terhadap dana nasabah di perbankan. Selain menjaga kepercayaan masyarakat, kehadiran LPS juga mencegah terjadinya penarikan dana besar-besaran di bank (Bank Run).

"Artinya kalau ekonomi sedang turun, itu ga akan turun terus-terusan. Pasti turunnya terbatas dan tidak lama naik lagi. Jadi cari peluang yang menjanjikan," ujar Purbaya di LPS Financial Festival Medan, Rabi (20/8/2025).

Dia menilai, tidak akan ada lagi kejatuhan ekonomi seperti sebelumnya, karena LPS memiliki aset Rp 250 triliun, yang mampu menjamin simpanan Rp 2 miliar per nasabah per bank.

"Ekonomi itu tidak naik terus, tidak turun turus, tetapi naik turun. Itu disebut siklus bisnis. Saya sudah pelajari, di Indonesia paling pendek 7 tahun ekspansi dan turun 1 tahun," ujarnya.

Purbaya mengatakan ekspansi ekonomi Indonesia terjadi selama 11 tahun terakhir, sehingga jika ada pelemahan tidak akan hancur. Kebijakan yang dimiliki LPS menurutnya juga turut membantu perekonomian, salah satunya tingkat bunga penjaminan.

"Jadi kalau bunga di bank di atas tingkat bunga penjaminan LPS maka tidak dijamin, tapi kalau di bawahnya akan dijamin. Perbankan ikut tingkat penjaminan bunga LPS, kalau kita turunin bunga maka biasanya deposito dan bunga pinjaman juga turun," kata Purbaya.

Dia menyebutkan ketika pandemi Covid-19, LPS menurunkan bunga penjaminan ke 3,5%, ketika saatnya menaikkan suku bunga, dilakukan dengan tipis, yakni 0,75%.

"Ini dilakukan biar ekonomi jalan, disitulah LPS berperan pada ekonomi," ujarnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei LPS Terbaru: Warga Makin Rajin Nabung Pasca Idul Fitri

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular