Harga Bitcoin Cetak Rekor Baru, Sudah Tembus Rp 2 Miliar

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
14 August 2025 12:25
bitcoin btc
Foto: bitcoin btc

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin melonjak pada Rabu (11/8/2025) dan mencetak rekor tertinggi baru di atas US$124.000. Berdasarkan data Coinbase yang dihimpun TradingView, Bitcoin sempat menyentuh sekitar US$124.380 atau sekitar Rp2.01 miliar pada pukul 20.30 waktu setempat.

Melansir Forbes, kenaikan juga terjadi pada ether, aset kripto terbesar kedua di dunia. Ether menembus level US$4.750, atau kurang dari US$150 dari rekor tertinggi yang pernah dicapai pada 2021.

Analis BitBull Capital, Joe DiPasquale, menjelaskan kenaikan ini dipicu aliran dana masuk yang kuat ke ETF Bitcoin, adopsi institusional yang berkelanjutan, dan kondisi makro yang mendukung dengan potensi pemangkasan suku bunga. Ia menambahkan, momentum pedagang semakin menguat setelah Bitcoin menembus level resistensi sebelumnya.

"Sentimen tetap sangat bullish karena investor melihat Bitcoin sebagai aset pertumbuhan sekaligus lindung nilai inflasi," ujarnya. Menurutnya, momentum ini akan terus menarik minat pelaku pasar untuk masuk dan memperkuat reli.

Managing Partner Psalion, Tim Enneking, menilai rekor tertinggi baru ini baru awal dari kenaikan yang lebih besar. Ia menyoroti adanya pergeseran fundamental di pasar Bitcoin, di mana semakin banyak perusahaan, negara, hingga investor besar yang mulai mengakumulasi aset ini.

Enneking menyebut Bitcoin kini lebih diakui sebagai penyimpan nilai yang hampir sempurna, dengan pasokan terbatas, tidak dikendalikan pihak tertentu, mudah dipindahkan, dan semakin diminati investor institusional. Menurutnya, banyak karakteristik baru ini belum sepenuhnya tercermin dalam harga saat ini.

Ia juga menilai valuasi Bitcoin masih undervalued jika dibandingkan emas, yang naik lebih tinggi dalam delapan bulan terakhir meski memiliki dukungan fundamental yang lebih sedikit. "Kita baru mulai melihat pasar memahami dan menyerap hal ini," tambahnya.

CEO DYOR, Ben Kurland, menyebut lonjakan harga Bitcoin dan ether menandakan pasar kripto telah lebih matang. Menurutnya, pasar kini bergerak dari euforia spekulatif investor ritel ke adopsi institusional, integrasi di dunia nyata, dan likuiditas global yang mendorong penemuan harga lebih efisien.

Kurland menilai reli keduanya secara bersamaan menunjukkan keyakinan pasar yang lebih luas, bukan hanya pada satu aset.

"Kisahnya kini lebih kepada validasi ketimbang euforia, menandakan kripto naik kelas dari aset alternatif menjadi aset esensial dalam portofolio," pungkasnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arus Modal ke Bitcoin Tembus Rp 669 Triliun, Harga Bisa Cetak Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular