GOTO Bukukan Rugi Rp580 M pada Semester I-2025, Turun 78%

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
13 August 2025 17:43
Mitra driver Gojek yang menggunakan motor listrik Electrum H3 (Dok Electrum)
Foto: Mitra driver Gojek yang menggunakan motor listrik Electrum H3 (Dok Electrum)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) membukukan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 580,01 miliar pada semester pertama 2025. Rugi bersih tersebut terpangkas 78,51% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,70 triliun.

Penurunan rugi bersih GOTO ditopang oleh kenaikan pendapatan dan berkurangnya berbagai biaya dan beban.

Pendapatan bersih GOTO hingga 30 Juni 2025 tercatat naik 10,62% secara tahunan (yoy) menjadi Rp8,56 triliun dari semula Rp7,74 triliun.

Perinciannya, pendapatan paling besar berasal dari pos jasa pengiriman sebesar Rp2,75 triliun. Perolehan itu naik dari setahun sebelumnya sebesar Rp2,66 triliun.

Pendapatan dari pinjaman juga meningkat tinggi menjadi Rp1,64 triliun dari sebelumnya sebesar Rp666,82 miliar. 

Adapun penghasilan dari imbalan jasa e-commerce dari operasional Tokopedia yang kini dikendalikan oleh Bytedance melalui TikTok melonjak 56% secara tahunan, dari semula Rp 266,66 miliar menjadi Rp 416,37 miliar.

GOTO juga berhasil menurunkan jumlah biaya dan beban sebesar 7,76% yoy menjadi Rp8,73 triliun. Lantas, rugi usaha berhasil menyusut menjadi Rp171,6 miliar dari setahun sebelumnya sebesar Rp1,73 triliun.

Dalam keterangan tertulis, GOTO mengungkapkan EBITDA Grup yang disesuaikan - metrik yang banyak digunakan dan disukai perusahaan rintisan - tercatat positif sebesar Rp427 miliar dalam tiga bulan periode April hingga Juni 2025. Sementara EBITDA Grup sendiri telah positif untuk tiga kuartal berturut-turut.

Laba usaha kuartal kedua (April-Juni) juga mencapai positif untuk pertama kalinya sebesar Rp21 miliar.

Perseroan menegaskan kembali pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 sebesar Rp1,4 hingga 1,6 triliun dan tetap yakin dapat mencapai pedoman tersebut. Proyeksi ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal dari Perseroan, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya.

"Kinerja kami di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi kami yang disiplin," ungkap Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo lewat keterangan tertulis, dikutip CNBC Indonesia Rabu (13/8/2025).

Hingga akhir kuartal kedua, aset GOTO tercatat menyusut menjadi Rp42,32 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp43,21 triliun pada akhir tahun 2024.

Jumlah liabilitas meningkat menjadi Rp13,12 triliun dari Rp12,80 triliun pada akhir tahun lalu. Sedangkan jumlah ekuitas menyusut jadi Rp29,19 triliun dari Rp30,40 triliun pada akhir tahun lalu.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Turun 15%, Saham GOTO dan AMMN Sentuh ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular