
Konglo Ini Beberkan Kehidupannya Sebagai Triliuner, Begini Rasanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Hidup sejahtera bahkan kaya mungkin menjadi mimpi banyak orang. Harapannya dengan banyak uang, semua keinginan bisa terpenuhi.
Namun, hal itu tidak berlaku bagi Mike dan Kass Lazerow, pasangan pebisnis asal New York ini merasa hidupnya hampa setelah mendapatkan uang senilai US$745 juta atau Rp12,3 triliun (kurs=Rp16.500/US$) dari menjual perusahaannya Buddy Media ke Salesforce.
Perasaan tersebut disadari saat mereka mengadakan pesta mewah untuk para karyawan mereka di mana Mike naik ke atas panggung dan disambut tepuk tangan meriah selama 20 menit, kata Kass.
Mereka seharusnya merasa euforia, tetapi ternyata tidak. Sebaliknya, mereka merasa "mati rasa," ujar Kass, yang kini berusia 54 tahun, kepada CNBC Make It.
"Kami naik Uber untuk pulang ... dan [Mike] menatap saya dan berkata, 'Oke, jadi besok anak-anak ada janji dengan dokter mana?'" kata Kass dikutip dari CNBC Make It pada Rabu (13/8/2025).
Sejak 2007, pasangan wirausaha yang mendirikan Golf.com ini telah bekerja tanpa henti di perusahaan baru mereka. Kass melahirkan anak ketiga mereka tepat sebelum suaminya, Mike, yang kini berusia 51 tahun, mencetuskan ide bisnis untuk Buddy Media. Ia bahkan menyusui bayinya yang baru lahir sambil membuat meja untuk kantor.
Setelah tiga kali 'pivot', mereka akhirnya menemukan model bisnis yang berhasil, dan begitu berhasil, momentumnya "luar biasa," kata Kass. Saat mereka menjual perusahaan, perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan berulang tahunan setidaknya Rp825 miliar, kata Kass.
Kass mengatakan butuh waktu setahun penuh baginya dan melakukan terapi agar ia dapat sepenuhnya menyadari apa yang telah dicapainya.
"Saya tidak ingin membandingkannya dengan trauma sungguhan, tapi itu seperti PTSD, karena kami tidak bisa memprosesnya sekaligus," kata Kass. Di luar pekerjaan, "Anda tetap sama seperti dulu sebelum menjual bisnis," kata Mike.
Mereka kehilangan tujuan sebagai wirausaha, kata Mike. "Kami menginginkan kebebasan; tidak terikat pada satu bisnis. Kami tidak ingin duduk di belakang meja."
Mike, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Buddy Media, beralih ke kepemimpinan inisiatif pemasaran dan strategi di Salesforce. Namun setelah empat tahun, Mike mengatakan kesehatannya mulai terganggu akibat jadwal perjalanannya yang padat dan ia kehilangan waktu bersama anak-anaknya.
Kass bergabung dengan beberapa dewan amal, tetapi menyadari bahwa meskipun pekerjaan itu bermakna, pekerjaan itu tidak memberinya tujuan dan kegembiraan yang dicarinya.
"Kegembiraan dalam menciptakan tema, membangun bisnis, mendapatkan pelanggan, dan merekrut orang, semua hal itu benar-benar mengasyikkan," kata Mike.
Kass dan Mike bukan satu-satunya pengusaha yang merasa kehilangan arah setelah menjual perusahaan mereka. Jyoti Bansal mengatakan bahwa menjual perusahaannya, AppDynamics, ke Cisco seharga Rp61,05 triliun adalah "hari paling menyedihkan" karena ia merasa belum menyelesaikan masalah yang mendorongnya membangun perusahaan tersebut sejak awal, ungkapnya kepada CNBC Make It tahun lalu dikutip pada Rabu (13/8/2025).
Jake Kassan kehilangan dorongan dan identitasnya setelah menjual bisnis jam tangannya seharga Rp1,6 triliun pada tahun 2018, ia mengaitkan perasaannya dengan film
"Groundhog Day," di mana tokoh utamanya terbangun di hari yang sama berulang-ulang, ungkapnya pada bulan Januari.
Untuk keluar dari rutinitas mereka, Bansal, Kassan, Kass, dan Mike beralih ke karier yang membuat mereka bersemangat kembali. Kassan mengatakan ia sedang membangun kanal YouTube-nya, dan Bansal sedang mengerjakan startup baru bernama Harness, ujarnya.
Sedangkan Kass dan Mike, Kass mengatakan mereka kembali ke dunia kewirausahaan dengan cara mereka sendiri, mendukung para pendiri melalui investasi ekuitas pribadi dan berbagi wawasan dalam buku baru mereka, "Shoveling S."
"Rasanya saya tidak sanggup lagi mengelola perusahaan mandiri," kata Kass. "Kedua perusahaan itu dan bagian kepemimpinan karyawannya, yang saya anggap sangat, sangat serius, benar-benar menguras tenaga saya."
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Negara dengan Jumlah Orang Kaya Terbanyak di Dunia
