
IHSG Terbang 2,35%, Saham Emiten Pelat Merah Pesta Pora

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan sesi kedua hari ini Selasa (12/8/2025). IHSG terbang 2,35% atau meroket 179 poin ke 7.784,55 dan semakin mendekati level psikologis 7.800.
Saham-saham blue chip, khususnya emiten pelat merah tercatat menjadi motor utama pergerakan indeks.
Sebanyak 384 saham tercatat mengalami kenaikan, 249 terkoreksi dan 166 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai 13,91 triliun yang melibatkan 22,12 miliar saham dalam 1,73 juta kali transaksi.
Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, utilitas dan finansial. Adapun sektor yang mengalami koreksi hari ini adalah sektor konsumer non primer dan properti.
Emiten perbankan pelat merah, Bank Rakyat Indonesia (BBRI), menjadi tulang punggung penguatan IHSG hari ini. Saham BBRI naik 5% ke Rp 4.000 per saham dengan kontribusi penguatan 32 indeks poin.
Selanjutnya ada DCI Indonesia (DCII) yang beberapa hari terakhir menjadi beban IHSG, hari ini tercatat menjadi menyumbang 27,23 indeks poin usai saham milik kongsi Toto Sugiri dan Salim ini menyentuh batas auto rejection atas atau naik 9,99% ke Rp 278.250 per saham.
Kemudian ada saham Telkom Indonesia (TLKM) yang melonjak 6,35% ke Rp 3.180 per saham dan menyumbang 20,31 indeks poin. Sementara itu, saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa, Bank Central Asia (BBCA), yang naik 3,22% ke Rp 8.825 per saham dengan kontribusi 19,62 indeks poin.
Lalu disusul oleh saham Bank Mandiri (BMRI) naik 3,81% ke Rp 4.900 per saham dengan kontribusi 15,75 indeks poin dan saham Bank negara Indonesia (BBNI) yang naik 4,76% ke Rp 4.400 per saham dengan kontribusi 7,12 indeks poin.
Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas karena kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp849,85 miliar. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.
Saham emiten perbankan paling banyak diborong oleh investor dari luar negeri. BBCA tercatat menjadi saham dengan net buy asing terbesar, yakni Rp 425,1 miliar. Lalu diikuti oleh BBRI Rp 234,6 miliar dan FILM Rp 117,2 miliar.
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik menguat pada hari Selasa (12/8/2025), dengan Nikkei 225 Jepang mencapai rekor tertinggi, seiring investor menilai perpanjangan gencatan senjata perdagangan AS-China semalam yang telah memberikan ruang lebih luas bagi negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia untuk menegosiasikan kesepakatan.
Indeks Nikkei 225 Jepang mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di 42.629,17, dipimpin oleh sektor energi, teknologi, keuangan, dan utilitas.
Pada perdagangan hari ini, setidaknya ada dua hal dari eksternal yang sangat dinanti pasar.
Pertama, adalah rilis inflasi AS periode Juli 2025 yang akan menjadi penentu kebijakan moneter the Fed pada bulan depan.
Kedua, ada dateline gencatan tarif impor AS - China pada hari ini nampaknya bisa diperpanjang. Pasar menanti kebijakan yang lebih longgar antara dua negara besar ini.
Sementara dari domestik, kemarin ada rilis penjualan ritel kemudian dari pasar saham tampaknya sudah mulai ada dana asing bergerilya masuk lagi.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Masih Uji Level 7.200, Asing Serbu Saham Pelat Merah
