
Calon Pengendali Baru Masuk, Saham Perusahaan Pipa Mendadak ARA

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Morris Capital Indonesia telah mencaplok sebanyak 174.675.000 unit saham PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA). Aksi tersebut merupakan bagian dari rencana pengambilalihan PIPA secara bertahap.
Direktur Morris Capital Indonesia, Noprian Fadli menyampaikan bahwa transaksi itu terjadi pada 8 Agustus 2025, dengan harga pembelian Rp80 per saham. Lantas, perusahaan investasi dan penasihat itu merogoh kocek sebanyak Rp13,97 miliar.
Setelah transaksi tersebut, Morris Capital Indonesia menguasai 5,1% saham PIPA. Adapun dalam rencana aksi akuisisi ini, perusahaan itu hendak mengakuisisi total 57,37% saham PIPA yang dimiliki oleh Junaedi, Susyanalief, Hendrik Saputra, dan Nanang Saputra selaku pemegang saham mayoritas.
Rencana akuisisi tersebut bertujuan untuk investasi dan rencana pengembangan dan ekspansi bisnis grup dan investor-investor Morris Capital Indonesia.
Untuk diketahui, PIPA baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 April 2023 lalu, dengan harga penawaran sebesar 105 per saham. Pada saat itu, PIPA berencana akan ikut serta dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara alias IKN. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) merupakan salah satu klien dari PIPA.
Saat ini, saham PIPA berada di posisi 80 per saham, naik 10% hari ini atau menembus batas auto reject atas (ARA) untuk saham yang diperdagangkan dengan mekanisme full call auction (FCA). Sejak awal tahun, PIPA itu telah melonjak 627,27%.
Sementara itu, dalam laman resminya, Morris Capital Indonesia menjelaskan bahwa mereka adalah perusahaan yang menyediakan berbagai layanan konsultasi, investasi, dan keuangan kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia, termasuk berbagai perusahaan pelat merah.
Morris Capital memiliki portofolio merger dan akuisisi di PT Wika Energy dengan kepemilikan sebanyak 77% saham, selama 2010 hingga 2018. Beberapa perusahaan yang menjadi klien Morris Capital adalah PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP).
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Simak! Ini Dia Emiten Sehat Dari Sektor Perbankan RI
