
5 Altcoin Pilihan Agustus 2025, Siapa yang Bakal Cuan?

Jakarta, CNBC Indonesia — Altcoin masih menjadi bagian penting dalam lanskap investasi kripto sepanjang Agustus 2025. Meski Bitcoin tetap memimpin dari sisi kapitalisasi dan sorotan pasar, justru altcoin yang kini mendorong inovasi teknis, adopsi pengguna, hingga utilitas di dunia nyata.
Pilihan altcoin terbaik bulan ini tidak semata didasarkan pada hype, melainkan juga pada pertumbuhan ekosistem, pencapaian terbaru, dan relevansi jangka panjang.
Berikut deretan altcoin yang layak dipantau pada Agustus 2025 dikutip dari Yahoo Finance, Kamis, (8/8/2025):
1. Ethereum (ETH)
Ethereum tetap menjadi jangkar utama di pasar altcoin pada 2025 dan ini bukan tanpa alasan. Platform ini masih menjadi yang paling aktif digunakan untuk smart contract, dengan miliaran dolar terkunci di protokol DeFi, rollup, dan aplikasi terdesentralisasi.
Keunggulan Ethereum saat ini terletak pada kombinasi kepercayaan institusional dan pembaruan infrastruktur yang pesat. Sejak peluncuran upgrade "Pectra" pada pertengahan tahun, performa jaringan meningkat, sementara biaya gas tetap rendah di Layer-2.
Disetujuinya ETF spot Ethereum lebih dari setahun lalu juga membawa aliran modal dari keuangan tradisional yang membantu menstabilkan harga. Dengan likuiditas tinggi, talenta pengembang terbaik, dan eksekusi roadmap yang konsisten, ETH menjadi aset kripto pilihan utama.
2. Solana (SOL)
Solana telah keluar dari bayang-bayang "pembunuh Ethereum" dan membangun ekosistemnya sendiri sebagai platform Layer 1 yang cepat, skalabel, dan semakin tangguh. Tahun ini, Solana mencuri perhatian lewat produk konsumen seperti ponsel Saga serta lonjakan aktivitas on-chain di sektor DeFi dan gim.
Persetujuan ETF Solana oleh VanEck pada Juli 2025 semakin memperkuat legitimasi aset ini di mata investor institusional. Saat ini jaringan Solana memproses lebih dari 65 juta transaksi per hari dengan biaya yang sangat rendah, berkat pembaruan inti dan ekspansi validator.
Solana juga menjadi pusat pertumbuhan aset dunia nyata (RWA), NFT, dan pembayaran stablecoin. Dengan lebih dari US$9 miliar nilai terkunci, SOL menunjukkan kombinasi daya tahan dan momentum yang kuat.
3. Ripple (XRP)
Token XRP milik Ripple tetap menjadi salah satu altcoin paling diperhatikan dan diperdebatkan, namun pada Agustus 2025 nilainya tak hanya soal drama hukum. Gugatan SEC yang resmi selesai akhir 2024 membawa kepastian hukum bagi Ripple, yang kini fokus memperluas adopsi pembayaran lintas batas.
Bank-bank besar di Asia dan Amerika Latin mulai mengintegrasikan teknologi RippleNet ke dalam sistem penyelesaian mereka. Sementara itu, peluncuran RLUSD-stablecoin berbasis dolar AS yang berjalan di atas XRP Ledger-terus meluas untuk menjembatani keuangan tradisional dan likuiditas kripto.
XRP juga tetap diminati trader karena volatilitas harga dan lonjakan likuiditas yang kerap terjadi. Meski berisiko tinggi, XRP kian menarik bagi investor yang bertaruh pada adopsi institusional, remitansi global, dan kepastian regulasi.
4. Dogecoin (DOGE)
Dogecoin masih bertahan dan bahkan bersinar hingga 2025, menentang logika teknikal maupun kritik keras pasar. Diluncurkan sebagai lelucon pada 2013, DOGE kini menjelma sebagai salah satu kripto paling dikenal dengan komunitas online yang sangat loyal.
Meski tidak secanggih altcoin lain dari sisi teknologi, DOGE memiliki satu aset unik: dukungan Elon Musk yang tak kunjung surut. Selain terus disinggung Musk di media sosial, DOGE juga digunakan sebagai alat pembayaran untuk merchandise Tesla dan mendapat pembaruan rutin lewat Dogecoin Core.
Kebangkitan meme coin tahun ini turut mengangkat kembali DOGE sebagai indikator sentimen ritel. Meskipun volatilitasnya tinggi, DOGE tetap relevan di pasar yang didorong oleh perhatian, komunitas, dan kekuatan merek.
5. Toncoin (TON)
Toncoin mencetak tahun terbaiknya pada 2025
berkat integrasi langsung dengan jutaan pengguna Telegram. Dikembangkan awalnya oleh Telegram sebelum dilepas karena hambatan regulasi, kini TON dan Telegram kembali terhubung erat sebagai ekosistem terpadu.
Dompet kripto TON kini terintegrasi langsung di aplikasi Telegram yang digunakan lebih dari 800 juta orang, memudahkan adopsi pengguna awam. TON menawarkan transaksi cepat, biaya rendah, dan mendukung beragam dApp, proyek gim, hingga alat NFT.
Di pasar negara berkembang di mana Telegram sudah mendominasi, TON makin dilirik sebagai solusi pembayaran dan platform pesan berbasis blockchain. Dengan kapitalisasi pasar hampir US$15 miliar dan ekspansi ekosistem yang berkelanjutan, TON mulai membuktikan diri sebagai infrastruktur serius, bukan sekadar proyek spekulatif.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article COIN Melantai di Bursa, Begini Optimisme Andrew Hidayat