Adrian Gunadi Jadi CEO di Qatar, OJK Masih Usaha Bawa Pulang ke RI

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
06 August 2025 18:16
CEO JTA Investree, Adrian A Gunadi. (Dok. JTA Investree)
Foto: CEO JTA Investree, Adrian A Gunadi. (Dok. JTA Investree)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan telah secara aktif berkoordinasi dengan aparat penegak hukum mengenai pencantuman nama Founder dan eks-CEO Investree Adrian Gunadi pada red notice terhitung sejak tanggal 7 Februari 2025.

Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman mengatakan, status tersebut sebagaimana tertera dalam dokumen Interpol Red Notice - Control No.: A-1909/2-2025.

"OJK terus melanjutkan koordinasi dan korespondensi dengan aparat penegak hukum dan kementerian/lembaga terkait baik di dalam maupun luar negeri, untuk mendorong upaya pemulangan Sdr. AG ke Indonesia guna selanjutnya dilakukan proses hukum atas dugaan tindakan pidana maupun kewajiban perdata yang bersangkutan," kata Agusman dalam jawaban tertulis, Rabu, (5/8/2025).

Diberitakan sebelumnya, tersangka kasus fraud PT Investree Radhika Jaya (Investree), Adrian Gunadi, terpantau telah mengemban jabatan baru di entitas bisnis asing. Padahal, hingga saat ini, nama Adrian masih tercantum dalam daftar red notice Interpol.

Adrian Gunadi diketahui menjabat sebagai CEO JTA Holding Qatar, yang merupakan bagian dari JTA International Investment Holding yang berbasis di Singapura. Dalam situs resmi perusahaan, Adrian disebut sebagai operator global dan wirausahawan berpengalaman.

"CEO: Adrian A Gunadi. operator global dan wirausahawan berpengalaman yang memimpin pertumbuhan teknologi keuangan di berbagai pasar Asia Tenggara," demikian tertulis di laman resmi JTA Holding, dikutip Sabtu (26/7/2025).

Entitas bernama JTA Investree Doha Consultancy, yang merupakan anak usaha JTA International Investment Holding, bergerak di bidang penyedia solusi perangkat lunak dan teknologi kecerdasan buatan untuk pinjaman digital. Perusahaan tersebut berbasis di Doha, Qatar, dan menyasar kemitraan dengan institusi keuangan di kawasan Timur Tengah, Asia, dan Afrika

 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investree Masuk Proses Likuidasi, OJK Masih Buru Adrian Gunadi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular