IHSG Menyerah, Akhirnya Ditutup Turun 0,15%

mkh, CNBC Indonesia
06 August 2025 16:31
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,15% ke level 7.503,75 pada hari ini, Rabu (6/8/2025). Indeks bergerak pada rentang 7.502,01–7.549,27. 

Padahal pagi tadi indeks dibuka naik 0,26% dan kemudian terkoreksi tipis pada sesi I. Indeks sempat menguat setelahnya sebelum akhirnya tersungkur di menit-menit akhir. 

Nilai transaksi mencapai Rp 15,4 triliun yang melibatkan 27,85 miliar saham dalam 1,89 juta kali transaksi. Sebanyak 347 saham naik, 279 saham turun, dan 330 tidak bergerak. 

Mengutip Refinitiv, utilitas menjadi sektor yang naik paling kencang, yakni 1,75%. Hal ini seiring dengan saham BREN yang naik 2,12% dan menyumbang 8,53 indeks poin terhadap IHSG. Lalu BRMS yang melesat 11,43% berkontribusi 5,15 indeks poin. 

Adapun tekanan terhadap sektor finansial kembali terjadi. BBCA menyumbang 7,14 indeks poin, BBRI 4,94 indeks poin, BBNI 3,91 indeks poin, dan BMRI 3,5 indeks poin.

Kondisi tersebut kontras dengan perdagangan kemarin. Sebanyak tiga emiten bank jumbo kompak masuk dalam daftar 10 saham penggerak utama IHSG. 

Sementara itu pasar Asia-Pasifik mayoritas ditutup di zona hijau hari ini. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,6% ke level 40.794,86 dan Topix menguat 1,02%, mengakhiri hari di 2.966,57.

Indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 0,84% di posisi 8.843,7. Indeks CSI 300 China daratan menguat 0,24% ke 4.113,49. Lalu Kospi Korea Selatan ditutup mendatar di level 3.198,14.

Pasar modal Tanah Air diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh sentimen pertumbuhan ekonomi dan juga rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI) edisi Agustus 2025 untuk saham-saham Tanah Air

SebelumnyaMSCI telah mencabut mencabut perlakukan khusus pada tiga saham Konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Dengan demikian membuka peluang bagi saham Prajogo untuk masuk ke dalam MSCI. 

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 menunjukkan peningkatan dan di luar ekspektasi pasar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,12% secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2025.

Namun sayangnya, kabar baik pertumbuhan ekonomi RI tersebut justru membuat sebagian kalangan ragu atas data yang BPS sajikan.

Ekonom yang mengaku terkejut dengan angka itu ialah Kepala Ekonom BCA David Sumual. Angka pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang dirilis BPS hari ini memang jauh di atas ekspektasi nya yang memperkirakan hanya di kisaran 4,69%-4,81% karena masih besarnya tekanan indikator belanja masyarakat dan kinerja sektor manufaktur pada periode itu.

Dia juga cenderung bertanya-tanya dengan melesatnya angka pertumbuhan industri pengolahan atau manufaktur yang pada kuartal II-2025 disebut BPS mencapai 5,68%, dari yang selama ini pergerakannya selalu di kisaran 4% sejak kuartal II-2022.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kemarin, IHSG Sempat Anjlok Lebih Dari 1%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular