TOBA Ungkap Target Bisnis Baru & Peluang Kolaborasi dengan Danantara

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
31 July 2025 08:05
Logo TBS Energi Utama. (Dok. TBS Energi Utama)
Foto: Logo TBS Energi Utama. (Dok. TBS Energi Utama)

Jakarta, CNCB Indonesia - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tengah bertransformasi ke segmen bisnis hijau. Adapun sektor pengelolaan sampah akan menjadi fokus utamanya, dengan target pendapatan US$100 juta atau sekitar Rp1,63 triliun di tahun 2025.

Direktur TOBA, Juli Oktarina, menjelaskan bahwa kontribusi pendapatan dari pengelolaan sampah sudah mencapai 35% di semester I 2025.

"Nah, jadi kita lihat kalau misalkan nanti sampai akhir tahun, estimasinya mungkin sudah bisa di atas US$100 juta mungkin. Untuk yang dari sisi waste managementnya," ungkap Juli dalam paparannya di Jakarta, Rabu, (30/7/2025).

Dalam proyeksi TOBA, dalam satu hingga dua tahun ke depan kontribusi terbesar pendapatan masih akan datang dari pengelolaan sampah dan batubara. Namun secara bertahap, kontribusi dari batubara akan menurun seiring berkurangnya cadangan.

"Tapi seiring berjalannya waktu, akan makin turun. Karena coal reserve-nya tadi sudah akan habis 2 tahun lagi," kata dia.

TOBA juga mengincar pertumbuhan dari segmen energi terbarukan dan kendaraan listrik. Saat ini TOBA memiliki dua proyek renewable energy yang tengah berjalan dan akan terus mengejar peluang tender dari PLN.

Adapun kedua proyek tersebut antara lain, PLTS Terapung Tembesi di Batam, dengan kapasitas terpasang sebesar 46 MWp. Sementara itu, melalui entitas asosiasinya, PT Adimitra Energi Hidro (AEH), TBS juga mengoperasikan PLTMH Sumber Jaya berkapasitas 6 MW yang telah resmi beroperasi secara komersial sejak 22 Januari 2025.

Sementara itu, ketika ditanya potensi kolaborasi dengan Badan Pengelola Investasi Danantara, Head of Corporate Finance & Investor Relations TOBA, Mirza Rinaldy Hippy menyatakan, belum ada komunikasi resmi. Namun, perusahaan terbuka terhadap peluang, selama sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki.

"Sampai dengan saat ini kita tidak, atau belum ada kontak apa-apa dengan pihak dana antara. Tapi apabila ada pun, saya rasa kita harus melihat bahwa kita punya kapabilitas. Yang pertama itu, kita punya pengalaman di Singapura dengan pembangunan Waste to Energy yang sudah berjalan operasional," kata Mirza.

Sebelumnya, Danantara mengungkapkan ketertarikan untuk berinvestasi di proyek Waste to Energy milik pemerintah. CEO Danantara, Rosan Roeslani, menyatakan proyek akan dievaluasi dari segi kelayakan keuntungan dan imbal hasil.

"Ya memang tadi peranan Danantara tentunya kita untuk dalam rangka mempercepat Waste to Energy ini akan berkolerasi dengan daerah dan tentunya dalam kita berinvestasi kita juga mempunyai kriteria dari segi return, dari segi yield-nya dan itu juga tetap kita ikuti," ungkap Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2025).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bambang Brodjonegoro Mengundurkan Diri dari Kursi Komisaris TOBA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular