
Sri Mulyani Happy, Imbal Hasil SBN Turun ke 6,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan tren penguatan imbal hasil Surat Berharga Negara atau SBN pada pertengahan tahun ini.
Dalam paparan hasil rapat KSSK Triwulan II-2025, Sri Mulyani mengemukakan imbal hasil atau yield SBN acuan tenor 10 tahun mengalami penguatan, setelah menurun 51 basis poin (bps) sepanjang tahun ini year-to-date (ytd) ke level 6,51% per 25 Juli 2025.
"Per 25 juli 2025 yield dari SBN 10 tahun terus mengalami penurunan 51 basis poin (ytd), hingga mencapai level 6,51% seiring dengan penurunan BI rate lebih lanjut 5,25% pada Juli 2025," papar Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengungkapkan SBN masih mencatatkan net buy Rp 58,29 triliun rupiah (ytd) hingga posisi 25 Juli 2025
Secara kuartalan, Sri Mulyani juga melaporkan adanya perbaikan kinerja SBN. Pada kuartal II-2025, SBN tenor 10 tahun mengalami penguatan dengan turun 41 bps. Investor asing masih mencatatkan net but sebesar Rp 42,04 triliun (ytd).
Dia juga menuturkan kepemilikan investor asing di SBN tercatat meningkat. Porsi kepemilikan asing meningkat di level 14,64% pada akhir Juli 2025, dibandingkan 14,56% pada bulan sebelumnya.
"Pergerakan yield dan kepemilikan investor asing triwulan II-2025 dipengaruhi perkembangan tarif impor AS, eskalasi konflik Israel-Iran, inflasi di AS yang masih tinggi dan inflow investor asing serta keputusan BI untuk memangkas BI Rate 25 bps pada Mei 2025," ujar Sri Mulyani.
Dalam paparan KSSK, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa penurunan BI Rate telah membantu menambah likuiditas dan menekan yield SBN. Menurutnya, ini adalah capaian di bidang makroprudensial.
"Karena BI Rate turun likuiditas ditambah yield SBN juga sudah turun itulah di bidang makroprudensial," ujar Perry.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Buka Suara Soal Proyeksi Ekonomi RI 4,7% dari IMF
