
Saham Prajogo Lemas, Emiten Toto Sugiri Bawa IHSG Naik 1,69%

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona positif hari ini, Rabu (23/7/2025). Setelah hari sebelumnya mengalami koreksi 0,72%.
Indeks ditutup naik 1,69% atau 124,49 poin ke level 7.469,23. Sebanyak 383 saham naik, 241 turun, dan 332 tidak bergerak. Indeks bergerak pada rentang 7.355–7.469,23.
Nilai transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp 15,75 triliun yang melibatkan 27,46 miliar saham dalam 1,62 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun terkerek naik menjadi Rp 13.425 triliun.
Ada dua sektor yang bergerak kencang hari ini, yakni teknologi dan properti yang masing-masing naik 8,28% dan 5,59%. Sektor teknologi naik ditopang oleh emiten Toto Sugiri, DCII yang naik 20% atau mentok auto reject atas (ARA) ke level 346.725 dan menyumbang 62,24 indeks poin.
Selain itu, saham Astra (ASII) juga menjadi penggerak IHSG seiring dengan dimulainya pameran kendaraan bermotor Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Saham ASII naik 5,54% ke level 4.950 dan menyumbang 11,53 indeks poin.
Lalu emiten Aguan (PANI) kembali menguat dengan kenaikan 10,78% ke level 16.700. PANI memberikan sumbangsih 6,74 indeks poin.
Sementara itu, dua saham Prajogo Pangestu pada hari ini menjadi pemberat IHSG. BREN dan CUAN menyumbang -1,9 indeks poin dan -0,82 indeks poin.
Equity Analyst Mega Capital Sekuritas Gilang Revo mengatakan bahwa kenaikan IHSG hari ini dipengaruhi oleh saham sektor teknologi, khususnya saham DCII yang kembali dibuka gemboknya.
"Kenaikan tertinggi berasal dari sektor teknologi sebesar 3.43% dengan emiten DCII yang naik signifikan sebesar 9% hingga akhir sesi-1. DCII menjadi movers IHSG di tengah unsuspend pada hari ini (23/7/2025) dan tren saham yang masih bullish," ujarnya kepada CNBC Indonesia pada Rabu (23/7/2025).
Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai bahwa kenaikan IHSG saat ini merupakan rebound harga setelah penurunan.
"Itu lebih karena rebound harga setelah taking profit kemarin. Sentimen positif tidak ada yang benar-benar langsung berdampak ke pasar saham domestik," ungkapnya.
Dia juga mengatakan secara global pasar menyambut baik kesepakatan dagang antara AS dan Jepang dan Indonesia.
"Dari sisi global bisa dibilang kesepakatan tarif Jepang dan AS dimana tarif yang diterapkan terhadap barang impor dari Jepang ke AS turun dari 25% ke 15%," katanya.
Lebih lanjut Arjun menilai bahwa, "Kesepakatan dengan Jepang dan sebelumnya dengan Indonesia bisa menjadi patokan untuk potensi kesepakatan lain dengan negara lain sehingga bisa memicu sentimen positif di pasar."
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelaku Pasar Modal Solid, IHSG Langsung Terbang 4%