Kredit UMKM Bank Terpuruk, Risiko Naik

mkh, CNBC Indonesia
22 July 2025 14:42
CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia — Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih mengalami tekanan. Hingga Juni 2025 kredit yang diserap sektor UMKM tumbuh 2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.404 triliun. 

Pada bulan yang sama tahun lalu, kredit UMKM tumbuh 6,7% yoy. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan kredit UMKM naik 10 basis poin (bps) dari sebelumnya 1,9%. 

Rasio kredit UMKM pun semakin jauh dari target 30%. Per Juni 2025, kredit UMKM hanya berkontribusi 17,65% terhadap total kredit yang disalurkan industri perbankan. 

Bila dirinci, kredit berkala mikro yang menjadi penyebab utama pertumbuhan kredit UMKM seret. Mikro mengalami koreksi 2,5% yoy per Juni 2025, lebih besar dari bulan sebelumnya 1,9% yoy.

Pada Juni tahun lalu, kredit mikro masih tumbuh 9,9% yoy. Kredit mikro merupakan kontributor terbesar pembiayaan UMKM dengan sumbangsih 44,25% terhadap total kredit UMKM. 

Tercatat hanya kredit skala kecil yang masih tumbuh, yakni 10,5% yoy, sedangkan kredit menengah -0,6% yoy. 

Sejalan dengan tekanan terhadap kredit UMKM, rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) juga mengalami lonjakan. Berdasarkan data Bank Indonesia, per April 2025 NPL kredit UMKM sebesar 4,36%, naik 22 bps dari bulan sebelumnya. 

Kredit usaha menengah menyumbang NPL terbesar, yakni 5,33%. Pada periode yang sama NPL kredit usaha kecil 4,46% dan kredit mikro 3,77%. 

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Di sisi lain, ia juga menyebut bahwa risiko kredit kepada UMKM masih lebih tinggi dibandingkan kepada non-UMKM.

"Diperlukan tata kelola dan manajemen resiko yang memadai dalam penyaluran pembiayaan UMKM," sebutnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Maman Ungkap Rasio NPL UMKM Mencapai 4,02%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular