IHSG Menguat 11 Hari tapi Asing Kabur Terus, Ada Apa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
21 July 2025 17:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Investor asing lari dari pasar keuangan Indonesia hingga mencatat net outflow sepekan lalu mencapai Rp10,49 triliun. Merujuk data Bank Indonesia berdasarkan transaksi sepanjang 14-17 Juli 2025, angka tersebut terdiri dari jual bersih di pasar saham sebesar Rp 1,91 triliun dan sebesar Rp 8,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Catatan positif hanya terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang terjadi net inflow sebesar Rp 0,38 triliun.

Selama tahun 2025, berdasarkan data settlement sampai dengan 17 Juli 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp58,01 triliun di pasar saham dan Rp48,07 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp 59,97 triliun di pasar SBN.

Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan aksi jual asing yang terjadi sepanjang tahun ini disebabkan oleh sentimen global yang mempengaruhi perekonomian dan sektor keuangan

"Di sini kalau terkait dengan kinerja net sell, baik di pasar saham, maupun juga di SRBI, tentunya kalau saya melihat lebih disebabkan oleh dinamika global ya. Tentunya ya, saya lebih ke arah dinamika global," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (21/7/2025).

Nafan menjabarkan, tensi perang dagang sangat mempengaruhi keputusan para pelaku pasar. Menurutnya, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menjadi sorotan utama pasar karena dapat memicu perlambatan perkembangan ekonomi global.

"Yang dimotori baik itu oleh Amerika Serikat maupun juga Uni Eropa, sehingga tentunya ini memicu terjadinya aksi net sell, ataupun juga para pelaku investor lebih cenderung menahan diri, atau di cenderung prudent. Sehingga ini mempengaruhi net sell asing," jelasnya.

Selain itu, faktor lainnya juga kebijakan bank sentral AS, The Fed juga masih mempertahankan suku bunga yang tinggi. Apalagi jika The Fed mengundur rencana penurunan suku bunganya. "Jadi misalnya diundur menjadi Oktober, misalnya dari September, itu yang membuat para pelaku pasar asing lebih prudent saat ini, dan sehingga mempengaruhi net sell asing di pasar," sebutnya.

Namun, pasar saham Indonesia, kata Nafan terus mengalami tren penguatan. Hal itu tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kenaikannya ditopang oleh investor domestik.

Sementara itu Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan bahwa dana asing kabur tidak lepas dari ketidakpastian yang masih menggelayuti pasar.

"Meskipun kita juga tidak bisa menutup mata, banyak sentimen positif yang hadir di pasar saat ini. Namun kata kunci yang membuat pelaku pasar dan investor khawatir sebetulnya cuma satu, yaitu, risiko fiskal yang sampai dengan saat ini masih membuat pelaku pasar dan investor khawatir," ungkapnya saat dihubungi.

Apalagi, lanjutnya, situasi dan kondisi juga belum dapat dikatakan baik baik saja, terutama Indonesia masih harus menghadapi kenaikan tarif dari Presiden AS Donald Trump pada 1 Agustus 2025.

Meskipun Indonesia sudah mengantongi tarif 19% dari AS, akan tetapi masih banyak pihak yang mengatakan bahwa hal tersebut belum adil bagi negara ini.

Nico melanjutkan bahwa, pasar obligasi saat ini terlihat menarik bagi pelaku pasar dan investor asing. Pasalnya dana asing terus mengalir ke obligasi dan tercatat sebesar Rp 933 triliun, naik dari awal tahun yang sebesar Rp 876 triliun. 

"Di tengah ketidakpastian pelaku pasar dan investor mencari sesuatu yang lebih pasti dan memiliki tingkat risiko yang jauh lebih sedikit. Apalagi kenaikan harga obligasi terbuka lebar seiring dengan pemangkasan tingkat suku bunga," sebutnya.

Oleh karena itu dapat disimpulkan, di tengah situasi dan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian, pelaku pasar dan investor masih menaruh hati di pasar emerging market


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: IHSG Pesta Pora Tapi Asing Ramai Tinggalkan Pasar Saham RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular