Investor Ramai-ramai Tinggalkan AS, Rupiah Cs Jadi Perkasa!

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
16 July 2025 14:20
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Bank Indonesia)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2025. (Tangkapan Layar Youtube/Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia-Bank Indonesia (BI) memandang dolar Amerika Serikat (AS) masih terus melemah seiring dengan pergerakan modal yang mulai menuju negara berkembang.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (16/7/2025)

"Pelemahan dolar AS terhadap mata uang maju dan mata uang negara berkembang," jelasnya.

Ini terlihat pada mata uang rupiah yang menguat dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, kewaspadaan atas ketidakpastian global tetap harus ditingkatkan.

"Ke depan kewaspadaan dan respons koordinasi kebijakan yang lebih kuat diperlukan guna memitigasi dampak negatif pasar keuangan global yang masih tinggi," ujar Perry.

BI dan pemerintah akan menjaga ketahanan eksternal dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Pelemahan dolar AS disebabkan oleh pergeseran aliran modal keluar dari AS menuju Eropa dan negara berkembang serta aset lainyang dianggap aman seperti emas.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Kembali Keok, Dolar Sentuh Rp16.355

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular