Bos OJK Buka Suara Soal Rencana Merger 16 Asuransi BUMN

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
30 June 2025 17:10
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Insurance Forum di Jakarta, Kamis (27/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyampaikan paparan dalam CNBC Indonesia Insurance Forum di Jakarta, Kamis (27/2/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara soal wacana Badan Pengelola Informasi (BPI) Danantara yang disebut akan mengurangi jumlah asuransi BUMN melalui merger dan akuisisi.

Saat ditanya tentang kemungkinan perampingan 16 asuransi pelat merah menjadi 3, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, pihaknya masih dalam tahap diskusi dengan holding asuransi pelat merah IFG.

"Oh, itu kita masih bicara dengan IFG. Kita harus bicara dengan IFG untuk bagaimana programnya," ungkap Ogi ditemui di Gedung DPR RI, di Jakarta, Senin, (30/6/2025).

Sebagaimana diketahui, IFG (Indonesia Financial Group) Holding membawahi beberapa perusahaan asuransi, penjaminan, dan investasi. Adapun beberapa anak usaha IFG Holding anatra lain, Jasa Raharja, Jamkrindo, dan Askrindo.

Selain itu, IFG juga membawahi Jasindo. Dari bagian asuransi jiwa dan kesehatan, IFG memiliki anak usaha IFG Life.

Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria mengatakan perusahaan pelat merah akan melakukan aksi korporasi besar-besaran dalam 1-2 tahun ke depan.Hal tersebut dalam rangka peninjauan kembali fundamental bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dony mengungkapkan, akan ada lebih dari 350 aksi korporasi baik akuisisi maupun merger BUMN. "Konsolidasi bisnis ini kita harapkan akan selesai dalam 1-2 tahun ke depan, akan terjadi lebih dari 350-an merger dan akuisisi yang akan kita lakukan," ujarnya dalam acara Outlook Ekonomi DPR Selasa (20/5/2025).

Dony menyebut, peninjauan kembali pada bisnis BUMN ditargetkan rampung pada kuartal IV-2025. Peninjauan kembali menjadi tahap pertama yang dilakukan untuk menciptakan matriks BUMN berdasarkan industrinya masing-masing.

"Kita harapkan ini akan selesai sampai dengan Oktober tahun ini. Satu per satu, kemudian output-nya kita melakukan matriks daripada perusahaan kita," tuturnya.

Dony mengatakan, melalui aksi korporasi yang dilakukan jumlah BUMN akan berkurang signifikan.l dari 888 perusahaan menjadi kurang dari 200 perusahaan.

"Nah ini akan terjadi dari 888 perusahaan, kita harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan yang skalanya besar dan memiliki kemampuan, daya kompetisi yang kuat," ucapnya.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IFG Life Bayar Rp17,8 T Polis Nasabah Jiwasraya Sepanjang 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular