Video

Video: Harap-harap Cemas Bos Sawit, Perang Tarif Gerus Harga-Penjualan

Merta Tristina, CNBC Indonesia
21 May 2025 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Perang dagang yang dipicu kenaikan tarif impor di pemerintahan Presiden AS, Trump hingga ketegangan geopolitik Timur tengah hingga Perang India-Pakistan menjadi tantangan bagi industri sawit global hadapi tahun 2025.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), Seman Sendjaja masih optimistis terhadap dampak perang dagang yang melibatkan dua negara Adidaya AS-China ke sektor Crude Palm Oil (CPO) tidak terlalu besar. Negosiasi dagang yang tengah berlangsung diharapkan bisa menekan penurunan harga dan permintaan sawit global.

Meski demikian industri juga mewaspadai efek rambatan dari penerapan tarif impor AS jika tidak menemui kata sepakat karena akan menggerus harga dan penjualan sehingga akan menekan margin perusahaan.

Dalam menghadapi ketidakpastian global, CSRA melakukan sejumlah antisipasi diantaranya menahan pembagian dividen guna menjaga cashflow agar tetap sehat.

Seperti apa strategi industri sawit hadapi gejolak ekonomi global 2025? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), Seman Sendjaja dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 21/05/2025)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...