Ucapan Donald Trump Saat Dapat Penghargaan Perdamaian dari FIFA
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengundian Piala Dunia 2026 di Kennedy Center, AS, mendadak berubah menjadi panggung politik setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima penghargaan perdamaian terbaru dari FIFA. Momen ini menambah nuansa politis ala Trump pada ajang penetapan pertandingan turnamen empat tahunan tersebut.
Penghargaan yang baru diperkenalkan FIFA itu diberikan kepada individu yang dinilai melakukan tindakan luar biasa dalam mempromosikan perdamaian dan mempersatukan masyarakat dunia.
Trump, yang selama ini terang-terangan mengincar Hadiah Nobel Perdamaian, sudah lama difavoritkan untuk menjadi penerima perdana penghargaan tersebut. Kedekatannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino juga memperkuat spekulasi tersebut.
Infantino, dalam pidatonya, menyanjung Trump sebagai sosok pemimpin yang peduli pada rakyat dan menyebut penghargaan itu sebagai "medali indah" yang bisa dikenakan sang presiden ke mana pun ia pergi.
Selain medali dan sertifikat penghargaan, Trump juga menerima trofi emas bertuliskan namanya dengan desain simbol tangan yang mengangkat dunia.
"Asosiasi Sepak Bola Internasional memberikan Penghargaan Perdamaian FIFA 2025, Football Unites the World, kepada Donald J. Trump, Presiden Amerika Serikat, sebagai pengakuan atas tindakannya yang luar biasa dan luar biasa dalam mempromosikan perdamaian dan persatuan di seluruh dunia," ujar Infantino dalam pidatonya. dikutip dari Instagram resmi White House, Sabtu (6/12/2025).
Trump mengatakan dirinya tidak mengetahui apakah ia akan menerima penghargaan tersebut. Namun, ia kembali menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah menyelamatkan nyawa, sambil berterima kasih kepada keluarga dan memuji koordinasi AS dengan Kanada serta Meksiko sebagai sesama tuan rumah Piala Dunia 2026.
"Terima kasih. Ini benar-benar salah satu kehormatan terbesar dalam hidup saya," ujarnya.
Namun, penganugerahan ini datang di tengah dinamika geopolitik yang kompleks. Pemerintahan Trump sedang menjalankan diplomasi intens untuk mendorong penyelesaian perang di Ukraina.
Di sisi lain, pemerintahannya menghadapi kritik atas serangan mematikan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba di Karibia serta sikap keras Trump terhadap imigran yang kembali menyeruak ke publik.
Sebagai informasi, Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini jatuh kepada pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado. Menariknya, usai menerima Nobel, Machado justru menyebut bahwa sebagian dari penghargaan itu ia dedikasikan untuk Trump atas "dukungan tegasnya" terhadap perjuangan rakyat Venezuela.
[Gambas:Video CNBC]