MARKET DATA
KLB Polio di RI Resmi Berakhir

Polio Bisa Menular-Mematikan, Tidak Ada Obat! Kenali Gejala-Cara Cegah

linda hasibuan,  CNBC Indonesia
06 December 2025 08:45
A child is measured before receiving a polio capsule during a child stunting prevention programme at an integrated services post in Banda Acehon November 14, 2022. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Foto: AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Polio atau Poliomyelitis merupakan salah satu penyakit menular yang menyerang sistem saraf dalam tubuh karena adanya infeksi virus.

Kondisi ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otot, baik yang bersifat sementara maupun permanen. Pada kasus yang lebih berat, polio dapat memengaruhi kemampuan bernapas dan menelan pada anak.

Mengutip Cleveland Clinic, penyakit ini juga bisa menyebar dari orang ke orang melalui kontak dengan kotoran atau droplet pernapasan. Kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan, tetapi beberapa mengalami kelumpuhan permanen.

Polio belum sepenuhnya musnah, tetapi vaksin anak-anak telah membasminya di sebagian besar tempat. Pada awal tahun 1900-an, polio melumpuhkan dan membunuh ribuan orang

Sebagai informasi, hingga saat ini tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan polio, tetapi penyakit ini bisa dicegah secara efektif dengan imunisasi atau vaksin polio.

Pengobatan yang ada hanya bertujuan untuk meredakan gejala seperti nyeri dan demam, serta membantu pasien mengelola kelumpuhan dengan fisioterapi dan alat bantu, tetapi kelumpuhan permanen tidak bisa dipulihkan.

KLB Polio di Indonesia Berakhir

Mengutip keterangan laman Kementerian Kesehatan, Indonesia secara resmi telah mengakhiri Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe 2, yang muncul akibat rendahnya cakupan imunisasi polio selama beberapa tahun. Hampir 60 juta dosis imunisasi polio tambahan telah diberikan kepada anak-anak selama respon KLB ini.

Sejak Juni 2024 hingga saat ini, tidak ditemukan lagi virus polio pada anak-anak maupun lingkungan. Berdasarkan situasi ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan KLB ditutup secara resmi pada 19 November 2025.

"Kita berhasil menghentikan penyebaran polio di Indonesia berkat dedikasi tenaga kesehatan, komitmen orang tua dan seluruh anggota masyarakat agar anak-anak diimunisasi, serta dukungan mitra. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan. Kita harus terus bekerja sama agar polio tidak kembali dengan memastikan semua anak menerima imunisasi polio lengkap sesuai usia," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Risiko polio masih ada, terutama dengan adanya kesenjangan cakupan imunisasi di beberapa provinsi di Indonesia," tambahnya.

Gejala dan Penyebab

Gejala polio bervariasi, dari tidak ada gejala hingga parah. Kebanyakan orang tidak merasa sakit. Jika gejala muncul mungkin terkesan ringan, seperti flu tetapi terkadang memburuk.

Berikut daftar gejalanya, dari yang ringan hingga parah:

- Gejala seperti flu: Demam, kelelahan, sakit tenggorokan, sakit kepala

- Masalah pencernaan: Mual dan muntah, diare, sembelit, sakit perut

- Tanda-tanda pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang: Sakit kepala parah, sensitif terhadap cahaya atau sentuhan, leher kaku

- Efek pada sistem saraf: Nyeri atau rasa seperti ditusuk-tusuk jarum di lengan dan kaki (parestesia), kejang otot, kelemahan, atau kelumpuhan yang dapat memengaruhi gerakan, pernapasan, menelan, atau berbicara

Cara penularan penyakit polio

- Tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau menyentuh tinja

- Minum atau menelan air kotor

- Berenang di air yang terkontaminasi, termasuk kolam renang

- Memakan makanan yang telah menyentuh air yang terkontaminasi

- Menyentuh permukaan yang terdapat virus

- Berkontak dekat dengan penderita polio, meskipun mereka tidak menunjukkan gejala

Pencegahan

Cara terbaik untuk mengurangi risiko polio adalah dengan melakukan vaksinasi dan biasanya sejak masa kanak-kanak.

Faktor Risiko

Siapa pun dapat tertular polio, tetapi beberapa orang berisiko lebih tinggi. Anak-anak lebih mungkin tertular jika mereka belum divaksinasi lengkap. Remaja dan orang dewasa juga dapat tertular jika mereka belum divaksinasi atau pernah menderita polio sebelumnya. Anda lebih berisiko jika tinggal atau bepergian ke tempat-tempat di mana polio masih menyebar.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Gempar, Banyak Warganya Menggigil Diserang Hewan Kecil Ini


Most Popular