Penonton Film Indonesia Tembus 82 Juta, Jadi Pendorong Ekonomi Kreatif

Fergi Nadira,  CNBC Indonesia
31 October 2025 12:35
Pengunjung membeli tiket saat akan menonton bioskop di CGV Central Park, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah telah mengumumkan bioskop boleh kembali beroperasi untuk wilayah yang berada di level 2-3 PPKM di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali. Pemprov DKI Jakarta hari ini melakukan uji coba pembukaan bioskop selama penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Uji coba dilakukan di seluruh bioskop di Jakarta. Pembukaan bisokop tersebut harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung yang datang harus menyiapkan aplikasi dan akun PeduliLindungi. Saat akan masuk, ada ketentuan scan QR Code di pintu masuk Platinum, kemudian klik check-in. Begitu pun saat keluar pengunjung harus meng-klik check-out di aplikasi. Selain menggunakan aplikasi PeduliLindung pengunjung yang datang wajib sudah vaksin dua kali, berusia 12 tahun keatas serta maksimal kapasitas 50% tanpa makan dan minum di dalam ruangan. Aturan ini sesuai dengan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1096 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3. Kepgub tersebut ditandatangani Gubernur Anies Baswedan pada 13 September 2021. Di bisokop yang berlokasi di Central Park ini, menayangkan beragam film favorit seperti Black Widow, Shang-Chi, Malignant, The Suicide Squad, Free Guy, Snake Eyes, Space jam, Stillwater, Hard Hit, Escape From Mogadishu, Blackpink : The Movie. Dari pantau di lokasi, pengunjung yang datang untuk menonton masih sepi. Pasa sore hari ini pengunjung yang menonton di dalam studio tidak lebih dari 10 orang. Sebelumnya pada tanggal 5 Juli 2021, bioskop sempat berhenti beroperasi menyesuaikan regulasi PPKM guna menekan jumlah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi bioskop (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri film Indonesia terus menunjukkan tren positif. Tahun 2024 tercatat, jumlah penonton film nasional mencapai 82 juta orang, atau sekitar 80% dari total penonton bioskop di Indonesia.

Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Ekonomi Kreatif, Dony Setiawan menilai lonjakan penonton ini menjadi sinyal industri film lokal tengah tumbuh pesat dan berdaya saing. Ia menyebut, kegiatan seperti KIFF berperan penting dalam memperluas kolaborasi lintas negara, baik melalui pertukaran kreator, distribusi film, hingga produksi bersama antara sineas Indonesia dan Korea.

"Industri perfilman Indonesia sekarang sangat menjanjikan. Jumlah penontonnya besar dan tumbuh positif setiap tahun. Kami membuka ruang bagi pelaku industri film Korea untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya, saat membuka Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2025 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (31/10/2025) malam.

Menurut Dony, sektor film kini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Pemerintah, kata ia, berkomitmen memperkuat ekosistem perfilman agar menjadi "the new engine of growth" bagi perekonomian Indonesia.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Heru Hartanto Subolo, menyebut film sebagai sarana yang efektif dalam diplomasi budaya.

"Film dan media budaya lainnya adalah alat paling efektif dalam soft diplomacy. Melalui film, kita bisa saling belajar budaya, meningkatkan saling pengertian, dan memperkuat hubungan antar masyarakat," ujar Heru.

Ia menambahkan, kerja sama Indonesia dan Korea di bidang perfilman telah berlangsung lebih dari satu dekade dan menjadi simbol hubungan erat kedua negara. Tahun ini, sebanyak 16 film dari Korea dan Indonesia ditayangkan selama festival berlangsung.

KIFF 2025 Tampilkan Film Terbaik Korea dan Indonesia

Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)Foto: Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)
Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)

Sementara itu, Direktur Korean Cultural Center (KCC) Indonesia, Kim Yong Woon, menilai perkembangan film Indonesia kian pesat. Ia menyoroti kesuksesan film "Jumbo" yang berhasil mencatat 10 juta penonton dalam 60 hari, serta film "Panggil Aku Ayah" yang mendapat sambutan hangat publik.

"Industri perfilman Indonesia semakin kuat, seperti yang disampaikan Pak Dony. Karena itu, KCC dan Kedutaan Besar Korea berharap kolaborasi ini terus berkembang untuk mendukung pengembangan industri film kedua negara," kata Kim.

KIFF 2025 menayangkan enam film Indonesia dan sepuluh film Korea pilihan yang diputar di Jakarta, Yogyakarta, dan Malang mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025. Tahun ini, film pembuka festival adalah "No Other Choice", karya sutradara Korea Park Chan-woo, yang sebelumnya meraih People's Choice Award di Toronto International Film Festival 2025.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article "Kao presents TGC Jakarta 2025" Semarakkan Ekonomi Kreatif Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular