Sering Disepelekan, Kebiasaan Ini Naikkan Risiko Penyakit Jantung

Aziza Zahwa Layla Madjid, CNBC Indonesia
18 October 2025 14:45
4 Jenis Penyakit Jantung Ini Bisa Muncul Gegara Polusi Udara
Foto: Infografis/ 4 Jenis Penyakit Jantung Ini Bisa Muncul Gegara Polusi Udara/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 80% kasus penyakit jantung sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup sehat. Contohnya, menjalani pola makan seperti diet Mediterania, tidur cukup dan teratur, serta memiliki kebiasaan manajemen stres yang baik.

Melansir Beautynesia, di antara berbagai kebiasaan yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung, ada satu kebiasaan umum yang justru kerap diabaikan dan menurut para ahli jantung perlu mendapat perhatian lebih.

Kebiasaan ini tampak sepele, tetapi jika dilakukan terus-menerus bisa memberikan dampak buruk bagi jantung. Menariknya, banyak orang mungkin sedang melakukannya tanpa sadar saat ini juga.

Menghabiskan Banyak Waktu untuk Duduk tanpa Jeda

Kebiasaan buruk terlalu lama duduk dan tidak melakukan banyak peregangan nyatanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal tersebut dijelaskan dalam American Journal of Lifestyle Medicine (2017).

Penelitian dalam jurnal tersebut menjelaskan, duduk selama lebih dari 10,6 jam sehari menyebabkan peningkatan risiko kesehatan jantung yang signifikan. Sekitar 40 persen berisiko mengalami gagal jantung dan 60 persen berisiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Beberapa cardiologist juga membeberkan kepada Parade bahwa banyak orang yang tidak menyadari duduk terlalu lama bukan sekadar kebiasaan gaya hidup, melainkan faktor risiko kardiovaskular.

Duduk terlalu lama setiap hari meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner, stroke, dan kematian kardiovaskular, meskipun pada saat itu tubuh merasa baik-baik saja. "Bahaya ini terjadi secara perlahan dan diam-diam selama bertahun-tahun," ujar Dr. Ramy Doss, MD selaku ahli jantung di Banner Health.

Di sisi lain, Dr. Mona Shah, MD yang bersertifikat di bidang kardiologi dan pengobatan holistik menjelaskan bahwa duduk dalam waktu lama menyebabkan penurunan oksida nitrat -zat kimia yang membantu mengatur arteri. Hal ini menyebabkan lebih banyak oksidasi dalam tubuh, yang menyebabkan lebih banyak peradangan.

Ketika kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk duduk, metabolisme tubuh melambat, aliran darah menjadi lambat, dan enzim yang berperan dalam memecah lemak menjadi kurang aktif. Seiring waktu, hal ini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kadar gula darah tinggi. Itu semua merupakan penyebab umum berkembangnya penyakit jantung.

Menebus dengan berolahraga intens di pagi atau malam hari setelah duduk seharian, apakah itu akan membantu memulihkan kesehatan jantung yang buruk? Menurut Dr. Shah, berolahraga sekali sehari tentu saja akan membantu, tetapi hanya sedikit mengurangi risikonya.

Berolahraga keras selama satu jam, lalu duduk selama 10 sampai 12 jam tanpa jeda sama saja membuat manfaat berolahraga hilang sebagian.

"Individu yang memenuhi atau melampaui 150 menit aktivitas fisik sedang hingga berat yang direkomendasikan per minggu tetap memiliki risiko kardiovaskular yang lebih tinggi jika mereka duduk dalam waktu lama tanpa jeda sepanjang hari," kata Dr. Doss.

Bekerja di depan layar monitor memang menuntut tubuh untuk tetap duduk dalam waktu lama. Namun, tubuh juga perlu melakukan peregangan agar otot serta otak tetap rileks. Tindakan ini cenderung lebih efektif untuk mengurangi risiko meningkatnya penyakit jantung jika dilakukan secara konsisten.

Menggerakkan tubuh secara konsisten sepanjang hari itu penting untuk kesehatan tubuh, termasuk jantung. Dr. Shah menyarankan untuk meningkatkan NEAT (Non-Exercise Activity Thermogenesis). NEAT berperan penting dalam kesehatan jantung, dengan meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah, kortisol, serta peradangan.

Beauties yang melakukan pekerjaan dengan durasi duduk yang lama perlu meluangkan waktu untuk melakukan peregangan, setidaknya dua menit setiap 30 menit atau satu jam. Jantung pada dasarnya bekerja dengan lebih baik ketika tubuh aktif bergerak.

Ingat satu hal. Kesehatan jantung bukan hanya tentang tindakan besar, melainkan tindakan kecil yang konsisten.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Faktor Gen, Pakar AS Ungkap Cara Sederhana agar Panjang Umur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular