Anak Donald Trump Pindah Agama ke Yahudi, Fakta atau Hoaks?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Ivanka Trump kembali jadi sorotan setelah disebut secara langsung oleh ayahnya, Donald Trump, dalam pidatonya di Knesset, parlemen Israel, pada 13 Oktober 2025. Dalam kunjungan itu, Trump menghadiri penyambutan para sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimediasi Amerika Serikat.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seseorang yang sangat mencintai Israel. Bahkan, saking cintanya, putri saya sampai berpindah agama," ujar Donald Trump dalam pidatonya, merujuk pada menantunya, Jared Kushner, dikutip dari USA Today. "Mereka memiliki pernikahan yang hebat, rukun, dan sangat dekat satu sama lain," imbuhnya.

Baca: 10 Jurusan Kuliah yang Tak Lagi Menguntungkan, Kata Ahli Harvard

Ivanka Trump memang telah memeluk agama Yahudi sejak 2009, tahun yang sama ia menikah dengan Jared Kushner yang merupakan penganut Yahudi Ortodoks. Dalam wawancara dengan Vogue pada 2015, Ivanka menyebut keputusannya berpindah agama sebagai hal pribadi yang ia jalani dengan penuh makna.

"Kami cukup taat, mungkin lebih dari sebagian orang, tapi kurang dari sebagian lainnya. Bagi saya, ini hal yang sangat pribadi," ujarnya. "Ini keputusan hidup yang luar biasa. Saya modern, tapi juga tradisional. Dan dengan Yudaisme, saya menemukan fondasi yang kuat untuk koneksi keluarga," katanya lagi.

Dalam bukunya Women Who Work: Rewriting the Rules for Success (2017), Ivanka juga menceritakan bagaimana keluarganya memanfaatkan waktu Sabat Yahudi untuk beristirahat dari kesibukan dan berkumpul bersama.

Baca: 7 Tanda Seseorang Bakal Jadi Kaya Raya Menurut Ahli

Kisah Cinta dan Perbedaan Agama

Jared Kushner mengungkapkan dalam memoarnya Breaking History (2022) bahwa ia sempat memutuskan hubungan dengan Ivanka karena perbedaan agama. Namun, hubungan keduanya kembali terjalin setelah Ivanka memutuskan untuk mempelajari dan menjalani proses konversi.

Keduanya menikah di Trump National Golf Club, Bedminster, New Jersey, pada 2009. Dalam memoarnya, Kushner menulis bahwa Donald Trump bahkan meminta mengenakan yarmulke (penutup kepala Yahudi) sebelum mengantarkan putrinya ke altar.

Baca: Sosok Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo dalam Insiden Mic Bocor

Ivanka Trump menjabat sebagai penasihat senior di Gedung Putih selama masa jabatan pertama ayahnya. Namun, setelah masa itu berakhir, ia memutuskan mundur dari dunia politik. Saat Donald Trump mengumumkan pencalonan presiden keduanya pada 2022, Ivanka menegaskan lewat unggahan di Instagram bahwa ia memilih fokus pada tiga anaknya.

"Politik adalah dunia yang kelam dan penuh hal negatif. Itu tidak cocok dengan apa yang saya rasakan sebagai manusia," ujarnya dalam Lex Fridman Podcast pada Juli 2022. "Bagi saya dan keluarga, keputusan untuk tidak terlibat terasa paling tepat."

Meski begitu, Ivanka tetap sesekali tampil di depan publik bersama ayahnya. Ia terlihat mendampingi Donald Trump di ajang UFC di Newark dan Miami, serta dikabarkan membantu CEO UFC Dana White menyiapkan pertarungan khusus di Gedung Putih untuk perayaan 250 tahun berdirinya Amerika Serikat.

Ivanka Trump pernah mengunjungi Tembok Barat (Western Wall) di Yerusalem pada 2017, saat perjalanan luar negeri pertama ayahnya sebagai presiden. Ia menulis di media sosial, "Saya bersyukur bisa mengunjungi tempat paling suci dalam kepercayaan saya dan meninggalkan doa pribadi di sana."

Pada 10 Oktober lalu, Ivanka kembali mengunggah foto dirinya di lokasi yang sama, kali ini bersama Jared Kushner dan utusan khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Mereka datang menjelang pembebasan sandera Israel.

"Kami sangat bahagia. Presiden akan datang, dan akan ada kedamaian serta banyak nyawa yang terselamatkan," kata Witkoff.

Dalam pernyataannya di Tel Aviv, Ivanka menegaskan pesan ayahnya kepada rakyat Israel: "Presiden ingin saya sampaikan bahwa ia melihat kalian, mendengar kalian, dan akan selalu berdiri bersama kalian."

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Trump, Penyaluran Kondom untuk Negara Miskin Terhenti