
Malas Sikat Gigi Picu Kanker Pankreas, Mitos atau Fakta?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rajin sikat gigi dan menjaga kebersihan mulut ternyata tidak sekedar mencegah gigi berlubang. Penelitian terbaru menunjukkan, kebersihan mulut yang buruk dapat memicu kombinasi mikroba tertentu yang berhubungan dengan kanker pankreas, salah satu jenis kanker paling mematikan pada manusia.
"Menyikat dan membersihkan gigi dengan benar tidak hanya membantu mencegah penyakit periodontal, tetapi juga melindungi dari kanker," kata ahli epidemiologi kanker dari New York University (NYU), Richard Hayes dikutip dari Sciencealert, Kamis (25/9/2025).
Pankreas adalah organ perut yang memproduksi enzim dan hormon yang digunakan tubuh kita untuk memecah dan menyerap nutrisi dari makanan. Meski kasus tumor pankreas jarang terjadi, tingkat kelangsungan hidup pasien sangat rendah.
Hanya sekitar 13% pasien yang bisa bertahan hidup lima tahun setelah diagnosis, terutama karena penyakit ini sulit terdeteksi pada tahap awal.
Dalam penelitian terbaru, Hayes bersama epidemiolog NYU lainnya, Yixuan Meng dan Jiyoung Ahn, menganalisis catatan kesehatan serta sampel kumur dari lebih 300 ribu orang berusia 50-70 tahun.
Dari studi itu, tim menemukan 27 jenis mikroba mulut yang bila muncul bersama-sama, meningkatkan risiko kanker pankreas lebih dari tiga kali lipat. Tiga spesies bakteri mulut tertentu (Porphyromonas gingivalis, Eubacterium nodatum, dan Parvimonas micra) serta jamur umum bernama Candida tropicalis, teridentifikasi terkait dengan peningkatan risiko diagnosis kanker pankreas.
"Pemindaian menyeluruh menemukan ada delapan bakteri mulut yang justru menurunkan risiko kanker, sementara 13 lainnya meningkatkan risiko. Artinya, komposisi mikroflora mulut sangat menentukan kesehatan," tulis para peneliti.
Para peneliti menduga, mikroba ini dapat mencapai pankreas dengan masuk melalui sistem pencernaan lewat air liur. Meski demikian, Hayes menegaskan temuan ini belum berarti bakteri mulut secara langsung menyebabkan kanker. Namun, pola yang muncul menjadi dasar kuat untuk penelitian lanjutan.
Studi ini membandingkan 445 pasien kanker pankreas dengan 445 orang sehat dari dua penelitian jangka panjang di AS, yakni Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian Cancer Screening Trial serta American Cancer Society Cancer Prevention Study-II Nutrition Cohort.
Menurut Ahn, dengan memprofilkan bakteri dan jamur di mulut, dokter bisa lebih cepat mengenali orang yang berisiko tinggi terkena kanker pankreas dan menyarankan pemeriksaan lebih dini. Ke depan, tim juga berencana meneliti peran virus dalam risiko kanker tersebut.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Temukan Tanda Awal Kanker Pankreas yang Terlihat Saat BAB
