Daftar Negara dengan Kasus Kanker Tertinggi di Dunia

Fergi Nadira, CNBC Indonesia
24 September 2025 13:15
Ilustrasi (Pixabay)
Foto: Ilustrasi (Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data terbaru dari World Cancer Research Fund (WCRF) menunjukkan perbedaan mencolok dalam angka insidensi kanker di seluruh dunia. Hal ini dipengaruhi faktor gaya hidup, genetika, lingkungan, hingga kualitas layanan kesehatan.

Infografik peta dunia yang dirilis Visual Capitalist memperlihatkan bagaimana angka kanker bervariasi antarnegara. Di satu sisi, kawasan seperti Australia dan Selandia Baru tampak menonjol dengan tingkat insidensi paling tinggi. Di sisi lain, beberapa negara berpenghasilan rendah seperti India, Sudan, dan Niger justru berada di kelompok dengan insidensi paling rendah.

Australia dan Selandia Baru tercatat memiliki angka kanker tertinggi di dunia. Kondisi ini banyak dipicu oleh paparan sinar ultraviolet (UV) yang intens, sehingga memicu tingginya kasus melanoma, salah satu jenis kanker kulit paling berbahaya.

Australia dan Selandia Baru berada di belahan Bumi selatan, di mana musim panas ditandai sinar matahari lebih terik dengan lapisan ozon yang lebih tipis. Ditambah gaya hidup masyarakat yang banyak beraktivitas di luar ruangan, risiko terkena melanoma semakin tinggi.

Sebaliknya, banyak negara berpenghasilan rendah hingga menengah justru melaporkan angka kanker yang jauh lebih rendah. India (99 kasus per 100.000 penduduk), Sudan (96), dan Niger (84) termasuk di antara negara dengan insidensi paling rendah.

Namun, rendahnya angka ini bukan berarti warganya lebih kebal terhadap kanker. Perbedaan akses deteksi dini, kualitas data, serta keterbatasan layanan kesehatan membuat kasus kanker kerap tidak tercatat atau terlambat terdiagnosis.

WCRF juga menemukan korelasi positif antara tingginya insidensi kanker dengan indeks pembangunan manusia (Human Development Index/HDI). Negara-negara maju umumnya memiliki angka kejadian lebih tinggi, terutama karena sistem kesehatan mereka lebih mampu mendeteksi dan melaporkan kasus.

Dengan kata lain, tingginya angka kanker di negara maju bukan semata karena faktor biologis, melainkan juga akibat kemampuan pencatatan dan diagnosis yang lebih baik. Kanker tetap menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Perbedaan angka antar negara memberikan gambaran penting tentang bagaimana gaya hidup, kondisi lingkungan, dan infrastruktur kesehatan berperan besar dalam mempengaruhi prevalensi penyakit ini.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bra dengan Kawat Bisa Picu Kanker Payudara: Mitos atau Fakta?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular