Mohamed Salah Sindir UEFA Soal Foto Atlet Bola Palestina

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
11 August 2025 18:40
Liverpool's Mohamed Salah celebrates after scoring during the English Premier League soccer match between Southampton and Liverpool in Southampton, England, Sunday, Nov. 24, 2024. (AP Photo/Sean Ryan)
Foto: AP/Sean Ryan

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyerang Liverpool, Mohamed Salah mengkritik badan sepak bola Eropa, UEFA terkait unggahannya yang mengenang Suleiman al-Obeid, pesepakbola asal Palestina yang meninggal karena serangan militer Israel. Dalam postingan duka tersebut UEFA tidak menyebutkan penyebab kematian al-Obeid.

Mengutip Al Jazeera, al-Obeid tewas pada Rabu, 6 Agustus 2025, waktu setempat setelah ditembak pasukan Israel di Jalur Gaza.

Menurut Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), pria berusia 41 tahun itu meninggal ketika pasukan Israel menyerang warga yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza bagian selatan.

Al-Obeid sendiri merupakan mantan pemain Timnas Palestina yang dijuluki Pele Palestina.

Dalam unggahan singkat di akun X, UEFA menyebut al-Obeid merupakan sosok bertalenta yang memberi harapan bagi banyak anak, bahkan di masa-masa gelap.

"Selamat jalan Suleiman al-Obeid, 'Pele Palestina'. Sosok berbakat yang memberi harapan kepada banyak anak, bahkan di masa-masa tergelap," demikian tulis UEFA.

Sontak unggahan UEFA tersebut direspons oleh Mohamed Salah. Ia menagih penjelasan UEFA soal penyebab kematian al-Obeid.

"Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana ia meninggal, di mana, dan mengapa?," tulis Salah.

Pernyataan Football Palestine

"UEFA belum mengeluarkan pernyataan lanjutan, dan sejujurnya, saya akan terkejut jika mereka melakukannya," ujar Bassil Mikdadi, pendiri Football Palestine, kepada Al Jazeera.

"Suleiman al-Obeid bukanlah pesepak bola Palestina pertama yang tewas dalam genosida ini. Sebelumnya, sudah ada lebih dari 400 kasus tetapi sejauh ini kasus ini yang paling menonjol.

Mohamed Salah, salah satu bintang terbesar Liga Primer, telah mendesak agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Namun, beberapa orang yang menanggapi unggahan Salah bertanya mengapa pria Mesir berusia 33 tahun itu butuh waktu lama untuk menanggapi perang genosida Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari 1.000 orang telah tewas di dekat lokasi distribusi bantuan dan konvoi bantuan di Gaza.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rahasia Israel Masuk 10 Negara Paling Bahagia di Dunia Meski Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular