Jarang yang Tahu, Ada 7 Manfaat Kesehatan Pelihara Kucing di Rumah

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 August 2025 14:30
Pemilik jasa penitipan hewan Meeaow House Teguh mengajak bermain kucing peliharaan yang dititipkannya di Hotel Kucing Meeaow House, Jakarta, Rabu (6/6). Memasuki Minggu mudik Lebaran Hotel Kucing menjadi solusi bagi warga memiliki hewan peliharaan yang bisa ditinggal. Usaha ini sudah digeluti Teguh bersama istrinya sejak 2013 lalu. Teguh mengatakan Di saat momen Lebaran ini, bisnis penitipan kucing biasanya laris manis meraup omzet yang lumayan besar. Harga jasa penginapan di hotel ini dikenakan biaya Rp75.000 sehari. Fasilitas yang diberikan di hotel kucing berupa tempat kandang, mainan, dan dokter perawatan. Proses penitipan hewan ini dilakukan dengan pengecekan kondisi kesehatan kucing ditimbang berat badannya dan  pemilik memilik hewan menandatangani perjanjian penitipan dan ngisi data. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia — Kucing menjadi hewan peliharaan karena tingkahnya yang lucu dan menggemaskan. Di balik itu, rupanya memelihara kucing juga dapat membawa banyak manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan.

Berikut manfaat pelihara kucing di rumah:

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Hasil penelitian di Australia yang melibatkan 5741 subjek menemukan bahwa pemilik hewan peliharaan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan dengan profil sosioekonomi dan indeks massa tubuh yang sama.

Menurunkan Stres

Menyentuh atau memeluk kucing bisa merangsang pelepasan endorfin, hormon alami yang mengurangi sensasi nyeri dan meningkatkan suasana hati. Selain itu, merawat kucing dan bermain dengannya dapat memberikan kesempatan untuk aktivitas fisik, yang dapat meningkatkan tingkat energi dan membantu mengurangi gejala fisik stres.

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Memelihara kucing juga dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Universitas Minnesota, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang-orang yang tidak memelihara kucing memiliki risiko meninggal dunia terkena penyakit jantung sekitar 30-40% dibandingkan orang yang memelihara kucing.

Studi ini melakukan pengamatan selama satu dekade (10 tahun) dengan sampel pengamatan sebanyak 4.435 orang.

Membantu Anak Penderita Autisme

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri, Amerika Serikat, menunjukkan interaksi sosial anak penderita autisme mengalami peningkatan signifikan ketika mereka dikelilingi oleh hewan peliharaan.

Hampir setengah dari jumlah keluarga yang diteliti memiliki kucing sebagai hewan peliharaan. Orang tua dalam keluarga-keluarga tersebut melaporkan adanya ikatan emosional yang kuat antara mereka dan anak-anak mereka.

Menyembuhkan Nyeri Tulang, Sendi, dan Otot

Kucing sering kali mengeluarkan suara seperti mendengkur atau sering disebut purring. Suara dengkuran ini memiliki kemampuan penyembuhan bagi nyeri tulang dan otot manusia. Ini terkait dengan frekuensi getaran dengkuran kucing yang berada pada kisaran 20-140 hz.

Membantu Kesehatan Mental

Berinteraksi dengan hewan peliharaan, termasuk kucing, bisa memicu pelepasan hormon oksitosin dalam tubuh manusia. Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta dan koneksi sosial.

Riset mengungkapkan bahwa saat seseorang berinteraksi dengan kucing, terjadi peningkatan kadar oksitosin dalam darah. Ini dapat berkontribusi pada peningkatan perasaan relaksasi dan kebahagiaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Allen et al. (2020) menunjukkan bahwa bermain dengan kucing selama sesi terapi dapat mengurangi tingkat kortisol dan hormon stres dalam tubuh manusia.

Para partisipan yang berinteraksi dengan kucing mengalami penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan dan merasa lebih rileks. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan kucing dapat membantu menurunkan respons stres dan mengurangi tekanan psikologis yang dirasakan.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Memelihara kucing bisa membantu melindungi anak-anak dari risiko sejumlah penyakit, seperti infeksi, alergi, dan gangguan pernapasan.

Penelitian terhadap anjing dan kucing menunjukkan bahwa anak-anak yang berinteraksi dengan kedua hewan peliharaan ini sejak usia dini memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, terutama dalam menghadapi gangguan pernapasan.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenali Child Grooming: Bahaya Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular