Ternyata Investasi Tas Birkin Lebih Cuan dari Saham? Simak Analisanya!

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
13 July 2025 13:20
Sebuah tas Birkin asli yang dirancang khusus oleh Hermès untuk Jane Birkin pada 1980-an kini dipamerkan di Sotheby’s Paris, menjelang lelang yang akan digelar pada 10 Juli. (Instagram/sothebys)
Foto: Sebuah tas Birkin asli yang dirancang khusus oleh Hermès untuk Jane Birkin pada 1980-an kini dipamerkan di Sotheby’s Paris, menjelang lelang yang akan digelar pada 10 Juli. (Instagram/sothebys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tas merupakan produk konsumsi yang nilainya akan turun ketika sudah dipakai. Tapi tas mewah dari desainer ternama justru lindung nilai yang tinggi bahkan dianggap sebagai produk investasi yang potensial.

Menurut sebuah laporan dari situs jual-beli barang bekas Rebag, proposisi nilai tas desainer dari merek-merek ternama, seperti Hermes, Chanel, Goyard, dan Louis Vuitton meningkat secara keseluruhan untuk pertama kalinya.

"Tren ini menandakan peluang investasi yang menarik di seluruh merek papan atas dan merek yang lebih terjangkau," kata laporan Rebag.

Tas mewah juga terbukti menjadi memiliki lindung nilai terhadap inflasi, menurut studi terpisah pada 2022 oleh Credit Suisse.

Meski beberapa tas desainer, terutama yang bergaya klasik karena nilainya meningkat dari waktu ke waktu, tas bukanlah investasi tradisional seperti halnya saham atau real estat. Hanya beberapa tas mewah yang nilainya naik, bukan turun, dari waktu ke waktu.

Secara historis, hanya Hermes Birkin dan beberapa tas desainer papan atas lainnya yang memiliki tingkat retensi nilai mendekati 90% atau lebih tinggi.

Tas Birkin, khususnya, mengalami peningkatan nilai dari tahun ke tahun, dengan lonjakan nilai rata-rata 14,2% pada 1980 hingga 2015, menurut penelitian lain oleh Baghunter.

Tas-tas tersebut saat ini dijual dengan harga US$9.000 ke atas, namun dapat dijual kembali dengan harga US$30.000 atau lebih, tergantung ukuran, warna dan kondisinya.

Sementara itu, karena saham naik dan turun, indeks S&P 500 memiliki rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 10%.

Sebuah tas mewah lebih cocok disebut sebagai 'pembelian cerdas', bukan 'investasi'. Sebab membingkai tas desainer mewah sebagai investasi adalah hal yang merugikan wanita, menurut Carolyn McClanahan, perencana keuangan bersertifikat dan pendiri Life Planning Partners di Jacksonville, Florida.

"Saya merasa jengkel ketika melihat pembelian (tas mewah) yang diposisikan sebagai investasi, hal ini membuat saya merasa tidak nyaman," ujar McClanahan.

"Saya sangat mendukung orang-orang membeli barang-barang bagus, tapi saya tidak akan menyebutnya sebagai investasi," kata McClanahan.

"Jika Anda memiliki tas tangan yang Anda tahu akan Anda simpan selamanya, mungkin itu bisa dianggap sebagai pembelian yang cerdas," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Lagi Sulit, Tas Hermes Tetap Laris Manis Bak Kacang Goreng

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular