MARKET DATA
CNBC Insight

Warga Malaysia "Klaim" Camilan Ini, Padahal Asli Buatan RI

MFakhriansyah,  CNBC Indonesia
21 November 2025 11:00
Choki-choki. (Dok. Mayora)
Foto: Choki-choki. (Dok. Mayora)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Malaysia, ada satu camilan yang begitu digemari sampai-sampai banyak warganya mengklaim produk itu berasal dari negeri sendiri, yakniChoki-Choki. Pasta cokelat dalam kemasan plastik panjang ini begitu viral dan melekat dalam keseharian masyarakat Malaysia.

Popularitas Choki-Choki di Negara Jiran bukan cuma sebagai snack untuk dimakan langsung. Produk ini justru melejit berkat tren kreatif membuat es krim rumahan. Mulai dari es lilin sampai es krim lembut dengan bahan utama Choki-Choki. Video-video pembuatannya berseliweran di media sosial, membuat pamornya semakin tak terbendung.

Belum lagi, berbagai animasi populer Malaysia seperti Upin Ipin dan Boboiboy sering menampilkan atau menyebut produk tersebut. Tak heran jika banyak orang di Malaysia menganggap Choki-Choki adalah produk lokal. Padahal, anggapan itu jelas keliru.

Choki Choki Boboiboy. (Tangkapan Layar Youtube/Choki Choki Indonesia)Foto: Choki Choki Boboiboy. (Tangkapan Layar Youtube/Choki Choki Indonesia)

Choki-Choki sepenuhnya berasal dari Indonesia. Produk ini dibuat oleh perusahaan makanan dan minuman ringan, yakni Mayora. Perusahaan ini didirikan oleh Jogi Hendra Atmadja pada 1977. Mayora awalnya memproduksi biskuit dan wafer, tetapi pada 1985 mereka memperkenalkan inovasi baru, yakni pasta cokelat dalam kemasan tabung plastik bernama Choki-Choki. Dalam situs resminya, Mayora menegaskan bahwa produk ini adalah pasta cokelat pertama di Indonesia.

"Mayora adalah yang pertama mengemas pasta cokelat dalam plastik panjang berbentuk tabung dan menamainya Choki-Choki yang tidak meleleh di tangan, tetapi meleleh di mulut," tulis perusahaan dalam keterangannya.

Mayora menciptakan Choki-Choki sebagai solusi atas masalah cokelat yang gampang meleleh di iklim tropis. Suhu panas Indonesia membuat cokelat sulit didistribusikan dan disimpan, sehingga mereka mengubahnya menjadi pasta cokelat dalam kemasan tabung plastik. Bentuk ini jauh lebih tahan panas dan praktis, sehingga produk tetap aman saat dikirim dan mudah dinikmati kapan saja.

Laporan keuangan Mayora tahun 2024 juga menegaskan bahwa seluruh produk ekspor, termasuk yang dikirim ke Malaysia, diproduksi di pabrik-pabrik mereka di Indonesia. Total ada 14 pabrik Mayora, dengan 13 berada di Indonesia dan 1 di Filipina. Choki-Choki bahkan diklaim sebagai produk cokelat kemasan nomor satu tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, tetapi juga di Thailand, India, Afrika, hingga Arab Saudi.

Kecintaan warga Malaysia terhadap produk Mayora pun tak berhenti pada Choki-Choki. Permen Kopiko, yang juga buatan Indonesia, amat populer dan bahkan diklaim sebagai permen nomor satu di Malaysia.

Singkatnya, dua camilan yang begitu melekat dalam masyarakat Malaysia dan sempat dikira produk asli Negeri Jiran, yakni Choki-Choki dan Kopiko, ternyata asli Indonesia.

(mfa/sef)


Most Popular