Ternyata Banyak SMK RI Kerja Sama dengan Luar Negeri, Begini Faktanya

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
29 October 2025 14:20
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti saat menyampaikan paparan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti saat menyampaikan paparan dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia sudah bekerja sama dengan beberapa negara terkait tenaga kerja.

"Jadi sekarang SMK-nya menyesuaikan kemampuan dengan kebutuhan bursa tenaga kerja. Sudah ada kerja sama dengan negara-negara seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan yang butuh tenaga kerja muda," katanya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).



Tidak berhenti di kerja sama, Mu'ti menjelaskan Kemendikdasmen sedang menggodok rencana agar SMK berjalan selama empat tahun di mana tahun keempat diisi untuk persiapan memasuki dunia kerja. Menurut dia, praktik itu sudah dilakukan di Semarang.

Bukan cuma itu, Mu'ti juga sedang mendorong SMK berbasis keunggulan lokal. Hal ini, menurutnya, bukan cuma menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja, namun juga mendukung potensi lokal.

"Jangan sampai daerahnya punya potensi kopi, malah sekolah jurusan komputer," jelas Mu'ti.

Mu'ti juga berharap stigma bahwa masuk SMK karena kurang pintar bisa hilang. Menurutnya, makin banyak lulusan SMK yang selain bekerja, juga berkuliah dan membuka usaha.


(miq/miq)

Tags
Recommendation
Most Popular