CNBC Insight

Pejuang Kemerdekaan Dihukum Mati Usai Rampok Emas Gegara Hidup Miskin

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
16 August 2025 10:15
Kusni Kasdut
Foto: (Foto.Dok. detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagaimana jadinya jika seorang pejuang kemerdekaan yang rela mengorbankan diri demi mengusir penjajah, justru di masa depan berubah menjadi perampok dan buronan?

Kisah ini benar terjadi dan melibatkan mantan pejuang bernama Kusni Kasdut. Kusni adalah pejuang kemerdekaan yang mengusir pasukan Belanda usai proklamasi 1945. Dia bertugas di Jawa Timur dan tergabung dalam Brigade Teratai yang anggotanya terdiri dari TNI, perampok hingga kelompok kriminal. 

Selama masa perjuangan, Kusni mendapat tugas mencari dana. Dia kerap mencuri emas dan berlian dari orang kaya demi membiayai keperluan perang. Bahkan, dia pernah mencuri meriam milik Belanda untuk dipakai sebagai senjata Brigade Teratai.

Dalam aksinya, Kusni kerap tertangkap tangan oleh Belanda, sehingga penyiksaan dan pemenjaraan menjadi hal yang sering ia alami. Namun, segalanya berubah setelah perang usai.

Saat situasi kembali normal, Kusni tak memiliki pekerjaan. Berbeda dengan pejuang lain, dia tak bisa masuk ke jajaran TNI. Ada dua versi penyebabnya.

Pertama, menurut buku Para Jagoan (2011), Kusni merasa pemerintah tidak peduli pada veteran sepertinya, sehingga dia sakit hati dan menolak bergabung.

Kedua, dia tidak memenuhi syarat masuk TNI. Kusni gagal seleksi administrasi dan kesehatan karena memiliki bekas luka tembak di kaki, serta tidak berasal dari kesatuan resmi TNI. Selama perang, dia memang berjuang secara mandiri di luar komando resmi militer.

Apa pun alasannya, kegagalan itu membuat Kusni kecewa mendalam. Kondisinya pun terjepit-tanpa uang dan tanpa keahlian lain selain bela diri.

Pada titik inilah seorang kawan mengajaknya melakukan aksi kejahatan. Dia pun menerima tawaran tersebut. Aksi kriminal pertamanya adalah pemerasan, di mana dia berpura-pura menjadi penculik untuk memeras keluarga korban. Dari sini, dia memperoleh Rp600 ribu dan mulai kecanduan melakukan perampokan.

Spesialis Emas & Berlian

Akibat sudah terbiasa merampok emas dan berlian, Kusni menjadi spesialis di bidang tersebut. Aksi besar pertamanya berlangsung pada 11 Agustus 1953, ketika dia merampok rumah seorang kaya di Jakarta bernama Ali Badjened.

Selain berhasil membawa harta, dia juga menghabisi nyawa sang pemilik rumah. Peristiwa ini menggemparkan publik dan membuatnya menjadi buronan utama polisi. Meski begitu, Kusni terkenal licin dan sulit ditangkap.

Menariknya, hasil rampokan tidak dinikmati sendiri. Dia kerap membagi-bagikannya kepada masyarakat miskin karena merasa iba.

Aksi perampokan paling fenomenalnya terjadi pada 31 Mei 1961. Saat itu, dia menyamar sebagai polisi bersenjata dan merampok Museum Nasional Jakarta. Kusni berhasil memperdaya petugas dan membawa kabur 11 permata serta batangan emas koleksi museum senilai Rp2,5 miliar, jumlah yang luar biasa besar di zamannya.

Namun, perampokan ini justru menjadi awal kehancurannya. Saat mencoba menjual hasil rampokan, polisi menyamar sebagai pembeli dan berhasil menangkapnya. Dia sempat melarikan diri, tetapi akhirnya dilumpuhkan aparat.

Hasil persidangan kemudian menjatuhkan vonis hukuman mati. Sambil menunggu eksekusi, Kusni dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain. Dia pernah kabur, tetapi tertangkap kembali. Di akhir hidupnya, dia bertobat dan menjadi penganut Katolik yang taat.

Dia sempat memohon grasi kepada Presiden Soeharto dengan harapan hukuman dibatalkan. Namun, permintaan itu ditolak.

Kisah Kusni memicu pro dan kontra. Sebagian orang mengingat jasanya saat membela kemerdekaan. Sementara yang lain menilai hukuman mati tetap harus dijalankan tanpa memandang masa lalunya.

Akhirnya, catatan sejarah menuliskan Kusni Kasdut dieksekusi dengan tembak mati pada 16 Februari 1980.

Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

(mfa/mfa) Next Article Kisah Pria Rampok Bank Pakai Pistol Dinosaurus, Begini Endingnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular