
Petani di Magelang, Sukses Kembangkan Digital Farming

Jakarta, CNBC Indonesia -Gabungan Petani Organik (GUPON) Sekar Langit di Magelang, Jawa Tengah berhasil memanfaatkan teknologi pertanian dalam pengolahan lahan bercocok tanam. Kelompok milenial di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, ini memproduksi komoditas utama padi dengan berbagai jenis, seperti mentik wangi susu, beras merah, beras hitam, dan IR64.
Ketua GUPON Sekar Langit Miftakhul Fuad mengatakan sebelum memanfaatkan teknologi digital farming atau sejak awal terbentuk pada 2014, kelompok tani ini menilai kesuburan tanah berdasarkan perkiraan. Adapun pada 2022, GUPON Sekar Langit mulai memanfaatkan digital farming untuk kebutuhan pertanian.
"(Digital farming) bisa mengecek kelembaban tanah, pH, tingkat kesuburan juga, air, kekeruhan, suhu, cuaca itu. Jadi kita tidak lagi meraba-raba. Jadi tanah ini ternyata pH-nya sudah tinggi nih, apa yang harus kita lakukan," ungkap dia Magelang, dikutip Kamis (31/7/2025).
Bahkan menurut Fuad, alat tersebut bisa dipantau melalui smartphone, sehingga anggota kelompok tani tak perlu meninjau langsung ke lahan untuk kebutuhan keberlangsungan tanaman. Dia menegaskan pemanfaatan teknologi tersebut membawa peningkatan dari sisi produksi.
"Setelah tahu, langsung kita ke lahan itu langsung eksekusi, oh ternyata kurang misalnya dikasih abu atau dikasih dolomit kalau pH-nya tinggi atau pH-nya rendah. Kan, seperti itu," tambah dia.
Pada musim tanam kedua, GUPON Sekar Langit berhasil memproduksi 6,5 ton beras untuk per hektar lahan. Saat ini jumlah luas lahan anggota GUPON Sekar Langit untuk budidaya tanaman secara organik mencapai 626 hektar, sedangkan yang sudah tersertifikasi organik mencapai 393 hektar.
"Pemasaran kita rata-rata hampir 90% B2B. B2B itu kita bermitra dengan beberapa perusahaan yang mereka melakukan repacking atau dikonsumsi sendiri. Dikonsumsi sendiri itu artinya bisa hotel, restoran, seperti itu," terang Fuad.
![]() (Ketua Kelompok Gabungan Petani Organik (Gupon) Sekar Langit, Miftakhul Fuad, menunjukkan salah satu produk beras organik mentik wangi susu dengan merek Wos. Produk ini nantinya didistribusikan ke mitra industri di berbagai daerah) |
Dia menjelaskan GUPON Sekar Langit dibentuk dengan tujuan eskalasi sektor pertanian di tingkat desa. Dengan pembentukan gabungan kelompok ini, GUPON Sekar Langit bisa menanam, memanen, hingga menjual hasil tani.
"Nah tantangan menjual ini tidak bisa juga kita jualan Senin-Kamis saja. Artinya kita setiap hari harus produksi, setiap hari harus melayani, seperti itu," jelas dia.
Untuk diketahui GUPON Sekar Langit merupakan UMKM binaan Bank Indonesia. Kelompok ini memiliki total anggota mencapai 855 petani di 33 kelompok tani (Poktan) yang tersebar di 11 Desa di Kecamatan Grabag.
Bentuk dukungan yang diberikan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah terhadap GUPON Sekar Langit, yakni bantuan sarana-prasarana produksi digital farming berupa alat Sensor PH, kelembaban tanah, udara, kecepatan angin, kekeruhan air, serta pendampingan digital farming.
BI juga memberikan pendampingan sertifikasi pangan International Furniture and Fittings Skill Council (FFSC) 22000 Ver 6:2023, bekerja sama dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PL) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, pendamping UPLAND Project dari Dirjen Sarana Prasarana Pertanian, Kementerian Pertanian. Terakhir sosialisasi dan coaching clinic perizinan dan keamanan pangan dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM).
Kemudian BI memfasilitasi business matching dan promosi perdagangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya melalui penyelenggaraan event UMKM Gayeng dan Festival Jateng Syariah (FAJAR).
Fuad mengungkapkan GUPON Sekar Langit menjadi UMKM binaan BI sejak 2018. Upaya ini dilakukan sebagai langkah dalam menjadikan UMKM naik kelas.
"Maksudnya naik kelas, yang punya perizinan, yang punya istilahnya, waktu itu punya portfolio ya, analisa yang tidak hanya tanam, tapi bagaimana sih bisa tambah pasar, bagaimana bisa meningkatkan penjualan kami, meningkatkan kualitas," kata dia.
Adapun kontribusi GUPON Sekar Langit dalam perekonomian daerah, yakni memiliki kemitraan dengan industri besar seperti PT Swasembada Organik (KFC Group), PT Hassana Boga Sejahtera (Produk MPASI), distributor (perusahaan dan perorangan), serta merambah ke e-commerce seperti Sayurbox. Kelompok tani ini juga menyerap tenaga kerja dengan memiliki anggota 855 petani di 33 kelompok tani (Poktan) yang tersebar 11 desa di Kecamatan Grabag. Selain itu, membina Kelompok Wanita Tani (KWT) Nyiur Hijau.
Strategi Bank Indonesia Dukung UMKM
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra BI menyebut ke depan, BI berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan UMKM di Jateng, terutama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rahmat menuturkan, dalam memberikan pembinaan, BI melakukan berbagai program pengembangan UMKM meliputi tiga hal. Pertama, korporatisasi berupa pelatihan media sosial UMKM/kelompok dan pembentukan kelembagaan formal, serta pendampingan legalitas usaha.
Kedua, pengembangan kapasitas. BI memberikan pendampingan intensif kepada UMKM/kelompok untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing, perluasan akses pasar melalui kegiatan promosi perdagangan baik di dalam maupun luar negeri, sertifikasi, dan memfasilitasi business matching penjualan. Selain itu juga, ada dukungan digitalisasi produksi, pemasaran, dan pembayaran.
Ketiga, akses pembiayaan. BI memberikan pendampingan intensif untuk mendorong peningkatan akses keuangan inklusif, terutama mengenai pencatatan laporan keuangan digital. BI juga memfasilitasi business matching dengan lembaga keuangan formal.
"BI bersama Pemerintah Daerah mendampingi para UMKM supaya lebih meningkat kapasitasnya sehingga dapat bersaing dengan produk-produk impor. Alhamdulillah, beberapa UMKM binaan kami banyak yang sudah go export," ujarnya.
(bul/bul) Next Article Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Dorong UMKM Aksesori Ini Akses Pasar Global
