
Deretan UMKM Ini Curi Perhatian di Korea Import Fair 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - UMKM asal Purbalingga, Jawa Tengah, yakni Bunga Palm dan Abon Cap Koki, mencuri perhatian buyer asal Korea Selatan. Produk gula kelapa dan gula aren dari Bunga Palm menjadi yang paling diminati.
Salah satu perusahaan dari negeri ginseng ini bahkan berencana berkunjung langsung ke lokasi usaha Bunga Palm di Purbalingga untuk menjajaki potensi kerja sama.
Sementara itu, Abon Cap Koki, dengan produk olahan abon khas Indonesia, juga sukses menarik perhatian berbagai perusahaan F&B Korea Selatan. Salah satu perusahaan bahkan menyatakan minat melakukan pemesanan dalam jumlah besar, mencapai satu kontainer penuh.
UMKM lainnya, Sambal Lyvia dari Minahasa, Sulawesi Utara, juga mencuri perhatian melalui produk sambal khas Indonesia seperti sambal roa dan cakalang. Produk ini diminati oleh perusahaan food supplier dari berbagai negara, salah satunya Otto. Keunggulan utama dari Sambal Lyvia dan beberapa UMKM kuliner lainnya adalah telah mengantongi sertifikasi HACCP, untuk memastikan bahwa produk telah sesuai standar mutu dan kesehatan.
Sertifikasi ini membuka peluang lebih luas untuk ekspansi ke pasar internasional, khususnya Korea Selatan yang memiliki regulasi ketat terhadap produk makanan.
Sebagai informasi, UMKM yang menarik minat di KOIMA 2025 ini merupakan binaan PT Pertamina (Persero). Dalam ajang ini Pertamina menghadirkan 23 UMKM unggulan yang membawa 152 produk khas Indonesia, mulai dari cokelat, kopi, fashion, aksesori, makanan olahan, produk spa, hingga home decor.
Selama gelaran KOIMA 2025, produk UMKM binaan Pertamina mencatatkan performa penjualan yang menggembirakan, dengan lebih dari 80% produk yang dibawa berhasil terjual, dan potensi transaksi menembus angka lebih dari setengah miliar rupiah. Korea Import Fair (KOIMA) merupakan ajang tahunan yang mempertemukan buyer dan supplier dari berbagai negara, dengan tujuan mengembangkan kerja sama dagang dan memperluas pasar produk unggulan ke Korea Selatan
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ini. Kegiatan KOIMA 2025 menurutnya mampu mewujudkan komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM binaannya untuk Go Global, khususnya ke pasar Korea Selatan.
"Kami menilai produk-produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk diterima, karena memiliki cita rasa Asia yang dekat dengan selera konsumen Korea," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (13/7/2025).
(rah/rah) Next Article Peserta BRI UMKM EXPO(RT) Olah Limbah Jati Jadi Produk Multifungsi