
Harga CPO Kehabisan Tenaga! Ambes Nyaris 6%, Ini Pemicunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Excahnge terpantau ambles. Dalam sepekan, harga CPO mampu mencatatkan perlemahan hingga 5,95% secara point-to-point/ptp, secara bulanan harga CPO juga turun 1,18%, dan terkoreksi 1,94% secara tahunan.
Melansir Refinitiv, sepanjang pekan ini harga CPO tercatat hanya satu kali menguat yakni pada perdagangan Kamis (9/3/2023) dengan apresiasi 0,6% ke MYR 4.205 per ton. Kemudian hari berikutnya, CPO tak mampu nanjak dan mencatatkan perlemahan paling tajam pekan ini yakni mencapai 2,66% pada perdagangan Jumat (10/3/2023).
Sejak awal pekan harga CPO sudah turun lebih dari 1% dan melanjutkan koreksinya 3 hari beruntun. Terkoreksinya harga CPO dipicu oleh dominannya sentimen negatif baik dari dalam negeri maupun luar negeri
Berdasarkan survey yang dilakukanReuters,persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Januari diproyeksikan merosot ke level terendah dalam 5 bulan terakhir. Ini disebabkan karena naiknya ekspor sehingga membuat pasokan kian menipis serta produksi yang anjlok..
Melansir sebuah surveiReuters, produksi CPO pada akhir Februari diperkirakan terus menyusut, terhambat oleh hujan lebat dan banjir menyebabkan produksi anjlok ke level terendah dalam satu tahun terakhir.
Persediaan CPO yang terbatas di tengahmeningkatnya permintaan di bulan Ramadan dapat membuat lonjakan pada harga terkait.
Analis juga mengungkapkan permintaan minyak sawit diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang menjelang bulan suci Ramadan pada 23 Maret, yang diakhiri Hari Raya Idul Fitri pada 21-22 April.
"Kami memperkirakan harga akan tetap di atas MYR 3.600 per ton dan dapat diperdagangkan lebih tinggi menuju MYR 4.500 per ton dalam beberapa pekan mendatang" ungkap Nagaraj Meda, direktur pelaksana di Transgraph Consulting, dikutip dariReuters.
Selain itu, investor tengah mencermati bahwa program biodiesel B35 Indonesia dan produksi minyak nabati Amerika Selatan masih menjadi kunci harga ke depan.
Seperti diketahui bahwa implementasi B35merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengatasi krisis iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan nyaitu percepatan energi yang inklusif, bersih, berkelanjutan dan mendorong investasi untuk mencapai Net Zero Emission
Di sisi lain, peningkatan permintaan minyak goreng menjelang bulan suci Ramadan dan menurunnya persediaan CPO saat ini, cukup kuat mendorong harga CPO masuk ke zona penguatan ke depan.
Malaysia dan Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Permintaan akan CPO meningkat menjelang Ramadan mengingat besarnya penggunaan untuk CPO, margarine, atau bahan industri lainnya.
Selain itu, harga CPO juga mendapat sentimen dari kenaikan harga minyak nabati. Untuk diketahui, harga CPO bersaing dengan harga minyak nabati lain dan minyak mentah dunia sehingga ini bisa saling mempengaruhi.
Meskipun terjadi pelemahan harga pekan ini, pasar masih optimis terhadap kenaikan harga CPO selama kuartal pertama tahun 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbawa Suasana Libur Panjang, Harga CPO Ikut Santuy
